Mengenang 1 tahun eKematian Stephanusn

Day 991, 20:05 Published in Indonesia Indonesia by Strangers
Hari-hari berlalu tepat seperti biasanya..
Matahari terbit di pagi hari..dan tengelam di malam hari..
Yah..Hari-hari menjadi seorang kongres tidaklah mudah dilalui.
Rapat demi rapat , diskusi demi diskusi telah terlewati seiring berjalannya waktu..
Huuff..ringan terlihat tapi sangat berat ketika dijalanin..

Day 991..

Hari yang menyenangkan..
Yah tepat di hari ke 991 ini saya akan mengunjungi kawan-kawan seperjuangan di region Depok..
Undangan pun telan tersebar di media..
Malam ini akan menjadi malam yang indah untuk melepas kepenatan selama menghadapi rutinitas bekerja..
Pagi pun telah berganti menjadi sore hari..
Aku telah bersiap dengan semua perlengkapanku sudah siap untuk melakukan sebuah perjalanan dari tile satu ke tile yang lain untuk mencapai tujuan menuju region Depok..

KAMI AKAN BERPESTA..

Terlintas dalam bayanganku malam yang akan kulalui dengan Minuman-minuman yang telah disediakan oleh Iky yang sedang putus cinta..
Bayangan Canda dan Tawa yang akan di lontarkan Mamang icaks..
Pesona yang menyenangkan yang menjadi pusat perhatian dari pasangan baru bibin dan koye..
Dan senyum nugeloblegug yang sudah mulai terlihat kurus dengan program Dietnya..

Yah..Akupun tersadar dari lamunanku..Argh aku harus segara berangkat pikirku..
Tepat saat aku mengambil tas.. Aku melirik sebuah kertas yang sudah tampak lusuh di bawah lemari kamarku..
Akupun segera membaca isi kertas itu..
Sebuah tulisan yang menjadi ciri khas Almarhum eAyahku Stephanusn..


DOA AYAH

By: Douglas Mac Arthur di tengah perang pasifik


Tuhanku,

Bentuklah putra-putriku menjadi manusia yang cukup berani
untuk menyadari kelemahannya,
dan berani menghadapi dirinya sendiri, manakala dia takut
Manusia yang tetap teguh dalam kekalahan,
tetapi jujur, rendah hati serta berbudi halus di dalam kemenangan
Bentuklah putra-putriku menjadi manusia
dengan cita-cita yang tak pernah padam
dan sanggup mewujudkannya di dalam tindakan
Putra-putri yang insyaf bahwa mengenal diri sendiri
adalah landasan pengetahuan

Tuhanku,

Aku mohon mohon supaya putra-putriku tidak berada di jalan yang mudah dan lunak
Tetapi tumbuh dan Kau pimpin di dalam desakan dan tantangan
Agar dia dapat berdiri kokoh di tengah badai.
Putra-putri yang sanggup memimpin dirinya sendiri
sebelum berhasrat memimpin orang lain
Putra-putri yang sanggup memenangkan hari depan
dan tidak lupa belajar dari masa lampau
Dan setelah semua menjadi miliknya, aku masih memohon
Supaya putra-putriku diberi perasaan jenaka
Agar dia dapat bersungguh-sungguh tanpa terlampau bersungguh-sungguh
Karuniailah mereka kerendahan hati
dan bimbinglah mereka agar selalu ingat akan Engkau
sebagai sumber kesederhanaan dan keagungan yang asli
sebagai sumber kearifan dan kekuatan yang Asli
Dengan demikian maka aku, ayahnya,
Dapat memberanikan diri untuk berbisik : .......
“Hidupku tidaklah sia-sia………..!”






Seketika airmata berlinang dipipiku..
Tubuhku seakan lemas menyeluruh..
Begitu mendalam doa yang ditulis oleh eAyahku..
Sebuah pesan agar aku menjadi seseorang yang tidak mudah menyerah, berani menghadapi sebuah tantangan, tidak mudah mengeluh dengan keadaan.. Memiliki jiwa pemimpin sebelum berhasrat untuk mempin orang lain..Mampu berdiri dikala susah..
Begitu dalam pesan yang disampaikan sebelum kematian eAyahku..
Aku tersadar.. Dan akupun memutuskan untuk pergi ke Makam eAyahku dan membatalkan janji bersenang-senang dengan kawan-kawanku..

MAAFKAN AKU eAyahku.. Aku belum bisa membangakanmu..

MENGENANG 1 TAHUN eKEMATIAN Stephanusn

FOTO STEPHANUSN

FOTO STEPHANUSN

Salam Penuh Kehangatan dari eAnakmu.. ( strangers )

Cerita ini hanya karangan fiktif belaka sebagai alasan tidak datang gath Depok..