Gara - gara peramal BRAZIL, 300 rb warga bengkulu panik TSUNAMI

Day 33, 00:00 Published in Indonesia Indonesia by nugelobudug

Warga Bengkulu, terutama di kawasan pesisir pantai, panik menjelang detik-detik 23 Desember 2007 yang jatuh hari ini. Mereka takut dan memilih mengungsi akibat ramalan paranormal Brazil, Jucelino Nobrega da Luz, yang menyatakan akan terjadi gempa dahsyat 8,5 skala richter (SR) yang diikuti tsunami di Bengkulu.

Beberapa warga yang ditemui Rakyat Bengkulu (Grup Radar Bogor) kemarin (22/12) mengungkapkan, meski tidak sepenuhnya percaya terhadap isu yang dilontarkan Jucelino itu, mereka tetap waswas dan cemas. Mereka takut prediksi paranormal tersebut menjadi kenyataan.

Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin memperkirakan, sekitar 300 ribu warga provinsi itu kini mengungsi karena takut terjadi gempa yang diikuti tsunami pada 23 Desember 2007 seperti yang diprediksi Jucelino.



Pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Muko Muko, Bengkulu Utara, dan Kota Bengkulu. Di kabupaten lain relatif lebih sedikit yang mengungsi.
Mengenai lokasi pengungsian warga, kata dia, sebagian berada di tempat pengungsian yang telah disediakan. Tapi, banyak pula yang mencari tempat sendiri yang dirasa aman. Ada pula yang hanya mendirikan tenda di depan rumah.

Agusrin menuturkan, pihaknya tidak bisa lagi menghalangi warga untuk tidak mengungsi. Meski, upaya memberikan penjelasan sudah dilakukan sekitar sebulan dengan melibatkan berbagai kalangan, termasuk para ulama, polisi, TNI, tokoh masyarakat, serta para pejabat di jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Dia berharap semua kalangan bisa memaklumi kondisi tersebut. Sebab, belum lama ini masyarakat Bengkulu diguncang gempa besar berkekuatan 7,9 SR pada 12 September 2007 yang membuat warga mengalami trauma berat.

Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi yang mendampingi gubernur menyatakan, saat ini, sekitar 50 ribu warga telah berada di pengungsian. Beberapa kawasan permukiman, khususnya di pesisir pantai, kini sudah kosong. Misalnya, Kelurahan Kuala Lempuing.

Melihat kepanikan warga itu, Pemerintah Kota Bengkulu resmi menetapkan siaga bencana. Status siaga tersebut tertuang dalam surat perintah bernomor 360/608/Kesbang/2007 yang ditandatangani Plt Sekkota Syafran Junaedi SH tentang siaga bencana alam gempa dan tsunami 23 Desember 2007.

Keluarnya surat resmi itu diikuti persiapan menghadapi bencana di kantor kemarin. Seluruh tenda bantuan dari satkorlak provinsi sejumlah 40 unit sudah disiapkan. Selain itu, satlak kota mendapatkan pinjaman sembilan mesin genset Saw Fuji Elemax berkapasitas 5.000 watt/unit. Terdiri atas, enam unit dari satkorlak dan tiga unit dari Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi.

Wali Kota H Ahmad Kanedi mengungkapkan, seluruh persiapan dan keadaan siaga bencana yang ditetapkan pemkot serta jajaran muspikot tidak ditujukan untuk menakuti warga. Apalagi memberikan kesan memercayai gempa dan tsunami benar-benar bakal terjadi pada 23 Desember 2007