BMG Warning :: Waspada Gelombang Tinggi pada 24-27 Desember

Day 33, 00:00 Published in Indonesia Indonesia by nugelobudug

Jakarta - Tanggal 24-27 Desember, situasi perairan di Indonesia berbahaya bagi semua kapal. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengeluarkan peringatan dini untuk 4 hari itu.

Seperti disampaikan secara tertulis ke redaksi detikcom, Minggu (23/12/2007), gelombang tinggi antara 2 - 7 meter berpeluang terjadi di berbagai kawasan. Berikut rinciannya:

24 Desember 2007

Gelombang dengan tinggi 2 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna, perairan Riau, Selat Karimata, Samudera Hindia selatan Jawa, perairan barat daya Selat Sunda, Samudera Hindia selatan Bali, Laut Bali, Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Halmahera dan Samudera Pasifik utara Papua.

"Berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang," bunyi surat yang ditandatangani Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, Sugarin, itu.

Masih pada hari yang sama, gelombang dengan tinggi 3-4 meter berpeluang terjadi di Laut Cina Selatan, perairan Mentawai, Samudera Hindia barat Bengkulu, perairan Enggano, Laut Jawa bagian timur, perairan Maselembo, dan Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat. "Berbahaya bagi semua jenis kapal."

25 Desember 2007

Gelombang tinggi 2 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna, perairan Riau, Selat Karimata, Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Samudera Hindia selatan Bali, Laut Halmahera, dan Laut Banda. "Berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang."

Gelombang tinggi 2,5 - 3 meter berpeluang terjadi di perairan Sulawesi Selatan, perairan Sangihe Talaud, dan perairan barat daya Selat Sunda. "Berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry."

Gelombang tinggi 3-5 meter berpeluang terjadi di perairan Nias, Samudera Hindia barat Bengkulu, perairan Enggano, perairan Masalembo, Laut Jawa, perairan Sulawesi Selatan dan Samudera Hindia selatan NTB. "Berbahaya bagi semua jenis kapal."

26 Desember 2007

Gelombang tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna, perairan Riau, Laut Jawa, perairan Masalembo, perairan Majene, dan perairan Sulawesi Selatan. "Berbahaya bagi semua jenis kapal."

Gelombang tinggi 4 - 6 meter berpeluang terjadi di perairan Mentawai, perairan barat daya Selat Sunda dan Samudera Hindia selatan NTB. "Berbahaya bagi semua jenis kapal."

27 Desember 2007

Gelombang tinggi 3-4 meter berpeluang terjadi di perairan Sambas, Laut Jawa bagian barat, Samudera Hindia selatan Bali dan NTB, Laut Bali, Laut Flores, dan perairan Sulawesi Selatan. "Berbahaya bagi semua jenis kapal."

Gelombang tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Natuna, perairan Riau, Selat Karimata, Laut Jawa bagian Timur dan perairan Masalembo. "Berbahaya bagi semua jenis kapal."

Gelombang tinggi 6-7 meter berpeluang terjadi di perairan Mentawai, perairan Enggano, Samudera Hindia barat Bengkulu dan perairan barat daya Selat Sunda. "Berbahaya bagi semua jenis kapal."

================

berita terkait : Dermaga Situbondo Rontok Disapu Ombak Setinggi 5 Meter


Selain pesisir Probolinggo, badai dan gelombang pasang juga menyapu kawasan Dermaga Kalbut Situbondo Jawa Timur, Minggu (23/12/2007) malam.

Gelombang setinggi lima meter itu sedikitnya merusakkan dua perahu nelayan dan pagar dermaga. Selain itu, air laut akibat gelombang pasang juga merambah ke rumah warga.

Kontan warga yang akan beranjak tidur ini langsung berhamburan keluar rumah menyelamatkan dirinya masing-masing. Rumah warga digenangi air ini sebagian besar hanya berjarak sekitar 10 meter dari bibir pantai ini.

Sebuah gudang pengelolah ikan teri ekspor tak luput dari terjangan air pasang. Bagi warga, gelombang pasang ini sebenarnya sudah biasa terjadi setiap tahunnya.

"Tapi malam ini benar-benar besar gelombangnya," kata Udin seorang warga sekitar Kalbut yang turut menyelamatkan diri saat gelombang pasang terjadi.

Dasyatnya gelombang pasang ini mengakibatkan pagar Dermaga Kalbut runtuh. Mengantisipasi gelombang pasang ini sebenarnya warga sudah berjaga-jaga sejak dini.

Tak sedikit, warga yang sebagian nelayan ini menghentikan aktivitas melautnya karena mendapat pemberitahuan jika gelombang pasang akan terjadi. Tetapi ketika gelombang pasang datang malam hari, mereka pun tetap dibuat kalang kabut.