[RIP] MAKNA KEMATIAN, NERAKA, DAN KEHIDUPAN EREPKU PART 1

Day 481, 06:10 Published in Indonesia Indonesia by Elros Elrond

Gambar: TERIMA KASIH BUAT SEMUA PESERTA GOTONGROYONG!

Karya LPM - MORAL - Lancung Pasca Mampus...

disarikan dari: bibir nyirih eMama_Lorenz.

Aku akan sangat jujur. Aku sudah mati.
Kematianku sebenarnya sudah bisa diperkirakan. Ada analoginya dengan RL.
Kala kamu membuat kesalahan fatal yang membuatmu dikirim ke tiang gantungan.
Kamu bisa merasakannya.

Peduli amat kamu seorang Harmoko plus Moerdiono, walau kamu punya 73 gold dan 542 idr, Rumah Q1 hasil ngontrak orang, 13 account sapi, dll...
Tetapi saat eGod menentukan bablas maka kamu cuma bisa mendem.

Aku mati. Rasanya lega. Tetapi hanya sesaat. Garion meminta curhat terus, layaknya
psikiater dan pasien. Tapi ini bukan pasien. Ini hantu. Mungkin kaya sixth sense.
Pendeknya aku melewati tahap-tahapan berbantahan ini:

- Aku tidak layak mati, banyak yang nyapih - penyangkalan
= well... dari menggali got Java kemaren, ketahuan banget. Seperti dejavu rasanya
pas ngetawain sapi yang diban. miris.

- Gue memang salah. Tapi gw masih belum rela... I mean, I'm guilty but... - nawar
= bagaimana dengan kongres dan kementerian? bagaimana dengan yang lain?

- Gue memang salah kok! Wajar ini terjadi! Jadi jangan sedih wahai hati! Woi! Dengar tidak?
Jangan sedih!
= Pikiran tidak pernah kompatibel dengan perasaan. Justifikasi tidak sama dengan realita suasana
hati betapa pun logisnya. Karena ego tak pernah logis. Makin diceramahi ia makin memberontak.
Jadi saya hanya bisa... lepas.

- Kuterima keputusan kematian. Tapi apa berikutnya? Apa pelajarannya?

Selagi aku memikirkan pelajaran apa yang kudapatkan, kuakui bahwa aku harus merenungkan keberadaan wander_howard.
Siapakah dia? Apakah dia?

Aku ingin melihatnya dari kacamata si elros elrond, atau kalau bisa dari kacamata tasfan ini, atau kalau bisa dari bukan dari siapa pun. Melainkan dari kacamata seorang pengamat netral, meski jelas itu bukan mimin atau sebahmah.






KEHIDUPAN SEBAGAI WANDER HOWARD
Saat Wander Howard tercipta ia terpukau melihat kemegahan Indonesia di Erepublik.

Saat ia masih Nubie ia sampai harus mengemis, menjilat, terlihat bener betapa ia memaksa dirinya, memaksa dirinya memacu untuk berkembang, untuk disukai orang, ketika ia menyadari kata kunci permainan ini: untuk bisa maju, anda harus berkenalan dengan sebanyak mungkin orang.

Terutama orang-orang yang penting dan telah berpengalaman.
Itulah mengapa ia menjejakkan kaki di IRC.

Dalam sepuluh hari ia sudah menggauli sebagian orang di talk.
Ia ingin cepat kaya, jadi ia mendengarkan nasihat salah orang-orang yang benar.
Maka ia jadi peternak sapi. Dasar koneksinya lemot dia males pakai TOR.
Jadi dia apus cookies. Gue aman. Gue aman. (dia masih membatin demikian saat jadi Menteri kelak... tapi... keamanaan itu hanya semu)

Titik baliknya adalah saat ia melihat flash update LPM dari Phortoz (si tukang gali kubur).
Ia terpikir ide mengenai 4 Langkah Dalam Setiap Permainan.

Dari sana adalah titik balik. Aku mabuk akan pujian.
Tulisan adalah jiwaku. Tirahan jiwaku. Titian nyawaku. Aliran huruf adalah simfoni indah yang menyatu dalam konvensi makna dan asa. Aku makin gila. Aku level 2.

Lalu, datanglah saatnya mencalonkan diri menjadi Kongres.
Itu juga adalah malam yang menegangkan, selagi sibuk menulis artikel pencalonan, menghubungi Kak Trixi dipandu oleh Kang Bima, Kang Aban, dll.

Akhirnya aku jadi maju menjadi kongres di wilayah Tasmania. Lalu menang dengan 10 suara. Itu sama sekali bukan suara sapi; karena saat itu sapiku sibuk bertempur di singapura.

Makin aku memelajari pola game ini semakin aku mutung dalam kegilaan gairah.
TO Singapore membuatku melipatgandakan sapi-sapiku. Pikirku... pembalasan... pembalasan...

Selalu mengenai aku... aku.. dan aku...
aku sebagai sekretaris kongres, aku sebagai menkominfo...

Selalu "Aku". Aku yang ingin dipandang, dipuji. Selalu dalam semua kegiatanku aku tanpa sadar mengharap pamrih berupa dukungan dan eforia. Dan aku mengkerut marah setiap ada cercaan.

Jika dilihat wander_howard memang sulit untuk dimainkan dan melelahkan.

Bagaikan meteor di langit, level 3 tercapai dalam waktu 1 bulan. Lelah. Karena terlalu memaksakan. Terlalu banyak aku.

Maka syukurlah saat kapak kematian mimin menebas. Di sana seorang benar-benar belajar... apa itu kematian.


bersambung ke bagian kedua.