[Putri Kerudung] Day 2, Morning (1207-1208)

Day 1,207, 02:01 Published in Indonesia Indonesia by Irvan Putra


Baiklah, kita akan memasuki bagian menarik dari game Puteri Kerudung ini, yaitu sidang. Sebelumnya, saya telah memberikan secara acak peran extra kepada yang berperan rakyat jelata.

Lalu pemain yang keluar akibat dibunuh oleh para serigala semalam dan tidak diselamatkan oleh priest adalah qriepiek, seorang Sniper, yang telah memutuskan untuk mengajak mati loco boy, yang perannya Kepala Desa.

Silahkan loco boy memilih nama pemain lain untuk mendapatkan peran Kepala Desa dengan cara memberikan komentar di artikel ini.

Peramal silahkan menyakinkan pemain lain bahwa dirinya adalah peramal dan menyebutkan apa yang diketahuinya kepada pemain lain.

Cupid mohon PM saya untuk menentukan siapa soulmate siapa.

Anyway, kembali ke sidang. Saya memutuskan untuk memilih Dhany Pribadi, tatiaar, dan nr70 sebagai penuduh awal. Masing-masing berhak menuduh seseorang dan orang yang dituduh berhak memberikan pembelaan. Semua tuduhan dan pembelaan harap diberikan dengan cara memberikan komentar di artikel ini.

Saya akan menunggu selama day 1207-1208 untuk tuduhan lalu akan memulai voting pada artikel berikutnya pada day 1209. Selamat bermain peran.

Sekarang tersisa 1 Puteri Kerudung, 1 Priest (belum memakai obat/racunnya), 7 Serigala, dan 1 Cupid, 1 Peramal, 1 Old Sage, dan 12 Rakyat Jelata (salah satu akan menjadi Kepala Desa).

Bagi yang menyukai narasi, silahkan baca cerita buatan saya berikut:

Hari Kedua, Pagi Hari (Day 1207-1208 eRepublik)
Dek kapal tampak kemerah-merahan diterpa sinar matahari. Para penumpang memilih berada di kamar mereka masing-masing. Walau begitu, sebuah pengumuman dari speaker yang terdapat di setiap kamar membuat mereka beranjak pergi ke dek kapal.

Kecuali qriepiek, yang ketika ditanya mengapa dia tidak ikut, dia menjawab bahwa dia telah dikeluarkan oleh permainan karena semalam para serigala membunuhnya. Priest tidak mau menyelamatkannya dan sebagai sniper dia dihubungi terdahulu demi memilih seseorang untuk diajak mati bersama.

“Seperti yang kalian semua dengar dari qriepiek, dia keluar dari permainan dan sebagai sniper dia berhak mengajak seseorang untuk mati bersama,” suara monoton terdengar kembali dari speaker setelah para penumpang berkumpul.

“Sebelumnya saya telah mengacak peran extra kepada rakyat jelata. Kepala Desa sebenarnya adalah loco boy, tetapi karena kamu mati, maka silahkan tentukan siapa untuk menjadi Kepala Desa.” Pandangan para penumpang beralih ke loco boy. Suara Kepala Desa yang satu setengah suara cukup menggiurkan.

“Kepada peramal, silahkan coba yakinkan penumpang lainnya bahwa kamu adalah peramal - karena kamu tahu siapa serigala. Cupid mohon kirim pesan kepada saya siapa yang menjadi soulmate siapa. Selamat kepada yang mendapatkan Old Sage karena nyawanya menjadi dua. Anyway, kita memasuki fase paling menarik di game ini…”

“Dhany Pribadi, tatiaar, dan nr70; kalian saya pilih untuk menuduh seseorang untuk dihukum mati. Berikan alasan kalian. Orang yang tertuduh pun berhak melakukan pembelaan. Saya akan berikan waktu hingga sore hari dimana kita akan lakukan voting dan suara terbanyak akan meninggalkan kita semua.”

“Selamat bermain Click” suara speaker itu pun menghilang.

Pandangan mata pun beralih kepada ketiga orang yang bisa menuduh siapa saja di antara mereka. Beberapa pandangan mata diam-diam juga mengarah ke mantan kepala desa.

Sementara, qriepiek di kamarnya tengah meronta-ronta karena menghirup asap racun yang keluar dari sudut kamar. Sebuah kematian yang sebenarnya.

“Bukankah ini sebuah game…” nafas qriepiek semakin melemah. “Hidup adalah permainan Click,” suara speaker itu terdengar monoton seperti biasanya.