[GOV] Laporan Pertanggung Jawaban Menkominfo Mar-Apr '09 Part 1

Day 501, 17:32 Published in Indonesia Indonesia by Elros Elrond

Periode ini memecahkan beberapa rekor:
1. The First Menkominfo to die by the hands of its future Marketing Manager…
2. The First and Youngest Ghost Menkominfo
3. The First Menkominfo as Congress Secretary
4. The Longest Super Duper Longest Article in Erep --- eMURI





Dengan Hormat,

Saya ingin membuat LPJ ini dengan format seperti sebuah kisah saja. Nah, awalnya sebagai menteri saya mengira bahwa masa jabatan kali ini bakal singkat. Betapa tidak, saya dilantik sah tanggal 10 Maret jelas itu sudah potong masa tahanan dan pengadilan.

Tapi ternyata masa jabatan ini berlalu dengan demikian lama dan bermakna bagi saya.
Dan tiba saatnya saya mempertanggungjawabkan kelakuan saya di hadapan kalian semua wahai bangsa Indonesia, selaku hamba sahaya Pak Pres Rikwandi.

Saya akan memulai dengan memaparkan program-program saya. Pada awal rapat kabinet pun, sewaktu saya masih sombong dan pongah, berbusung dada dan busung lapar, saya dengan gagahnya menginginkan melakukan ratatatatat program seperti berikut yang tertuang di
sini:
Yakni singkatnya:
1. Mengadakan Kompetisi LPM (Wajib bagi setiap Menkominfo)
2. Sayembara KSM (Ketawa Sampai Mati)
3. Lomba Website dan Blog Promosi Erep di RL
4. Projek Editing Wikipedia Inggris, Bahasa, dan Wiki-Erep
5. Universitas Terbuka bagi para Nubie

Dengan beberapa tambahan program lainnya yang saya (dengan sombongnya saya kira mampu laksanakan meski dengan 2 tubuh dan 2 nyawa sekalipun) seperti:

6. Menyediakan Sari Berita bagi rakyat Indonesia
7. Propaganda dan Counter Propaganda
8. Gotong Royong Penjaringan Nubie non klonengan

Tentu saja tugas rutin Menkominfo adalah:
9. Media Watch and Spam Warning


Saya akan mulai melaporkan satu per satu dalam link sebagai berikut:
Link:

1+2+3. Sayembara LPM, KSM, dan Blog
Lomba ini merupakan program wajib bagi setiap Menkominfo.
Sayangnya, karena saya lalai dan belum berpengalaman, terutama rasa sungkan, rasa cuek, dan kerana dalam situasi perang, maka saya sama sekali tidak melakukan komunikasi permintaan sponsor selain dengan memasang himbauan sponsorship di artikel saya. Akibatnya, peserta hanya memperoleh hadiah nan minimal dari sayembara ini sehingga kuantitas para peserta sangat menggiriskan hati.

Saya merasa bahwa ini adalah kesalahan yang tak boleh diulang. Para sponsor dan calon sponsor terhormat di masa depan tidak selayaknya diperlakukan seperti: “Woi, minta bantuan plz!” melainkan kita harus mengajukan proposal rapi seperti yang dilakukan senior saya Phortoz kepada mereka, dan mereka niscaya akan membantu anda.

Lalu, karena berbagai macam situasi, peserta LPM, KSM, dan BLOG pun hanya sedikit. Saya menganggap kelalaian saya karena saya tidak menginformasikan ini dengan baik dan banyak; juga adanya anggapan hadiah kurang menarik; dan ada kecenderungan bahwa kalau kita dipaksa melawak, justru lawakannya tidak keluar.

Jadi menteri berikutnya harap hati-hati kalau bikin lomba melawak. Saya juga baru sadar kenapa banyak pelawak mati stress. Keterpaksaan adalah racun joke. Saking desperatenya, saya sampai membuat artikel ini (linknya di ) demi memicu semangat bercanda.
Hasilnya… muram.

Upss… mengenai komentar 1+2+3 saya ungkapkan di pengumuman pemenang saja.

4. Projek Editing Wikipedia apa saja
Pada awalnya saya sudah membuat tim yang dengan penuh semangat diikuti kang Mimihitam, togardegrosse, dll. Setelah berdiskusi, diputuskan untuk dimulai mengerjakan wikipedia umum berbahasa Indonesia dahulu.

Tetapi karena kesibukan dan kelalaian saya, akhirnya selama periode ini saya hanya bisa mengedit Wikipedia umum berbahasa Indonesia saja. Erep wiki tak tersentuh, padahal banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan jika kita memunculkan Erep Wiki versi bahasa Indonesia sendiri.

Saya hanya bisa mengatakan saya lalai dan gagal, terlalu ambisius untuk bisa menakel projek sebesar ini. Saya hanya berpesan bahwa jika ada yang ingin menangani projek ini seharusnya diberikan dana dan santunan layak sebagai tim khusus Menkominfo mendatang secara tersendiri. Lalu mereka harus independen, tidak bergantung kepada Menkominfo saja untuk arahannya.



> PART 2