cerbung "RAHASIA ANGSA HITAM" bagian 12

Day 1,752, 03:42 Published in Indonesia Indonesia by zbarata

[img][/img]

[img][/img]

BAGIAN 12

RAHASIA ANGSA HITAM
by Azil Sumabrata aka zbarata

==========================


Sesampainya di Lobby, aku berlari menuju tempat parkir motor di samping gedung. Aku segera keluar dari area parkir motor dan menunggu di dekat gerbang keluar. tidak jauh dari ku juga ada sebuah Avanza hitam berisi 3 orang, mereka terlihat sedang berbicara satu dengan yang lain. Sepertinya mereka sedang menunggu orang sama seperti aku.

Setelah sekitar 5 menitan aku melihat sebuah New Camry Metalik meluncur kearah ku dan memberikan sinyal lampu kulihat pak Amir tersenyum kepada ku. Kaca nya benar – benar gelap
bagus pikirku.

Tiba - tiba dari arah yang sama ada orang yang berlari menuju arah ku. Rupanya dia menuju Avanza yang ada didepanku. Setelah dia melewati ku sekilas terdengar dia berteriak

“cepat, itu mobilnya..!” sambil menunjuk ka arah New Camry Intan.

Kulihat mereka segera masuk ke dalam dan bergerak meninggalkan tempat sebelumnya. Kaget aku mendengarnya, benar dugaan ku. Segera aku telepon Intan. Tidak perlu lama menunggu langsung terdengar suara Intan
“bagaimana Zuk?” tanyanya
“Intan, benar dugaan aku, ada avanza hitam plat nomor B 58xx DLR mengikuti kalian tolong kasih teleponnya ke pak Amir” sahut ku
kemudian terdengar suara pak Amir
“jadi harus bagaimana dik?”.
Rupanya Intan ketika menerima telepon ku dia memasang di speaker, baguslah aku tidak perlu mengulang kembali
“bisa lepas dari mereka nggak pak, barang 5 menit saja? Aku kalau sudah lepas aku tunggu di jalan Tulodong atas 1, tapi hati – hati pak jangan sampai mereka curiga” kataku sambil melompat keatas Mega Pro
“Siap…” sahut pak Amir dari seberang.
Aku segera memacu motor ku menuju tulodong atas 1. Sesampai disana aku menunggu Intan dengan perasaan was – was.

Setelah menunggu sesaat dari balik tikungan muncul new Camry yang aku tunggu.
Aku melihat kebelakangnya tidak terlihat Avanza hitam yang mengikuti.
Pak Amir segera menghentikan mobil tepat di depan ku tanpa meminggirkannya terlebih dahulu dan Intan segera keluar sudah dengan memakai Jaket dan helm.
Sekilas terdengar pak Amir berkata
“hati – hati dik..”
saya menjawab “Bapak juga…”
segera setelah Intan keluar, pak Amir segera kembali memacu New Camry.

Intan segera naik ke motor bergoncengan denganku. Belum aku menjalankan motor dari balik tikungan muncul Avanza Hitam yang membuntuti tadi. Terlihat dia berusaha mengejar mobil yang dikendarai pak Amir agar tidak terlalu jauh tertinggal. Melihat mobil hitam itu, Intan memperkuat pelukannya kepada ku. Dia merapatkan tubuhnya ke tubuh ku agar tidak terlihat oleh orang – orang yang berada di dalam Avanza tersebut. Setelah mobil itu melewati kami, aku segera meluncur berlawanan arah.

SHAZAM… BUKA PINTU…

Aku segera menuju jalan Bulungan. Sengaja aku tidak langsung menuju Apartemen CasaGrande untuk mengantisipasi jika ternyata ada yang lain mengikuti. Sesampai di jalan Bulungan Intan menepuk pundakku
“kita berhenti dulu Zuk”.
Aku mengangguk dan segera menepi tepat di depan Gelanggang Remaja Bulungan.

Begitu mesin motor aku matikan, Intan segera turun dan membuka helmnya. Terlihat dia tidak terbiasa naik motor. Aku juga membuka helm tanpa turun dari motor. Aku menatap Intan. Kulihat dia mengambil sesuatu dari saku blazernya. Ternyata dia mengambil IPhonenya dan segera menghubungi pak Amir.

“bagaimana pak…” tanyanya khawatir.
”tenang bu, mereka masih dibelakang saya terhalang 2 mobil, tapi sepertinya mereka memang sengaja” jawab pak Amir.
Terdengar suara pak Amir yang tenang sepertinya dia sudah biasa mengalami kondisi semacam ini saat masih bersama pak Widagdo pikir Intan mendengar jawaban nya.
“ibu sendiri bagaimana?” tanyanya membalas.
Intan menegok kearah ku
“saya baik – baik saja, kan ada yang jaga”
ehm serasa melayang aku mendengar jawaban Intan.
Aku memberikan tanda kepada Intan agar diizinkan bicara dengan pak Amir.

Melihat tanda itu Intan segera mengaktifkan speaker HP dan berkata
“pak, Marzuki mau bicara” sambil terus dia serahkan HP nya kepada ku
“sekarang Bapak dimana?” tanya ku sesaat setelah HP Intan berada di tanganku.

“eh dik Zuki, saya mau ajak mereka keliling Jakarta dulu nih he..he..” jawabnya sambil tertawa
“terus nanti saya bawa mereka ke rumah anak saya…”
aku kaget mendengar jawaban terakhirnya
“pak, jangan membahayakan anak Bapak…”
terdengar suara tertawa pak Amir di seberang sana
“tenang saja dik, Ok, tolong titip nona Intan ya dik, jaga dia baik – baik”
terdengar suara telepon diputus. Aku masih bingung dengan jawaban terakhir tadi.

Sambil menyerahkan HP ke Intan aku berkata
“Intan, rasanya salah deh kita biarkan pak Amir menjadi pancingan kita, masa, dia mau membawa mereka ke anak nya. Kalau terjadi apa – apa dengan keluarga mereka bagaimana?”
Intan tersenyum mendengar kekhawatiran ku
“Zuk, anaknya pak Amir itu perwira marinir dan dia tinggal di komplek marinir di Cilandak. Pak Amir ikut tinggal dengan dia. Bantuin jaga cucu katanya”.
“ohhh..” jawab ku lega.
“sekarang bagaimana…” lanjut ku.

“kita cari makan dulu yuk”
jawab Intan sambil menengok kiri dan kanan mencari tempat makan, Ide bagus tuh kebetulan perutku mulai perih belum masuk makanan dari pagi pikir ku
“Boleh lah, dimana kita makan…” jawab ku.

Intan berjalan perlahan sambil melihat – lihat.
“eh Intan, kita makan ayam bakar yuk. Disini ayam bakarnya terkenal loh”
aku memberikan penawaran sambil menuntun motor mengikuti jalannya Intan.
Intan menengok kearah ku
“Boleh juga tuh”.
Segera kami menuju tempat makan ayam bakar kaki lima di samping Blok M plaza.

==========================================================================

PEDULI AMAT DENGAN POLITIK
TANPA MELIHAT PERBEDAAN
HANYA SATU TUJUAN...
...............................
BERJUANG BERSAMA
MENUJU KEJAYAAN NUSANTARA...!!!

zbarata
http://www.erepublik.com/en/citizen/profile/6226402

Note: for my Sub from Overseas... please use Google translate...