[UNTUK PEJABAT GOV] KEMANA LOGIKA LO NYALON KONGRES??

Day 917, 05:39 Published in Indonesia Indonesia by Stephanus N
Tanpa basa-basi…. Langsung aja

Saya beneran kaget ngeliat beberapa orang pemerintahan yang beralih profesi mencalonkan profesi sebagai calon kongres. Bahkan seorang mentri pun berani mencalonkan. Termasuk dari partai saya sendiri, biarpun hasil rapat partai saya tidak memilih dia sebagai prioritas. Saya anggap itu sebagai aji mumpung, mumpung gw mentri, mumpung gw lagi terkenal ya udah sekalian aja kongres, biar medal gw nambah. Mayan lah, exp nambah, gold nambah, medal juga.

Enak yah? Eksekutif sekaligus legislatif. Padahal fungsinya kongres (legislatif) itu untuk mengawasi bagaimana pemerintahan(eksekutif) itu berjalan. Makanya kongres dikasi kewenangan oleh mimin untuk mem-vote suatu kebijakan pemerintah. Biar pemerintah tidak seenak jidatnya mengeluarkan kebijakan. Nah, kalau yang jadi eksekutif dan legislatif itu satu orang yang sama, kepada siapa lagi sistem pengawasan itu dipercayakan? Saya sebagai rakyat Cuma bias teriak-teriak doank bikin artikel, tapi tetep aja tombol vote itu ada pada kongres.

Dengan babyboom kita di eIndonesia bulan-bulan lalu, harusnya tidak susah setiap partai untuk memberikan batasan kepada setiap kadernya untuk mengisi posisinya masing-masing. Masa seh sebegitu sedikitnya kader–kader yang potensial dan aktif sehingga harus dipercayakan 2 fungsi yang berbeda kepada 1 orang yang sama??

Semakin semerawutnya bangsa ini jika mereka benar-benar terpilih sebagai anggota kongres. Haruskah rakyat eIndonesia melihat artikel permintaan maaf lagi dari gov bulan ini?? Apa di gov tidak mempunyai standarisasi untuk pejabatnya merangkap sebagai kongres?

Untuk calon kongres yang merangkap jabatan di gov : Gak malu bos? Gak kasian memberi kesempatan kepada kader-kader separtai lo untuk maju juga? Apa cuma ngejer medal doank? Apa lo gak dikasi pelatihan tentang perbedaan fungsi gov ama kongres? Gak kasian ama si vlavin yang minta maaf mulu setiap ada pejabatnya berbuat kesalahan?

Udah ah, nanti diliat sebagai iklan partai lah. Manuver sebelum pilpres lah… apalah… Padahal seh unek-unek dari hati gw.

Untuk PKeI : Jangan nyapi voter, kita budayakan pemilu jujur, jangan malu atau kecewa kalau kalah. Prestasi dan kepuasan gak selalu dipatok-kan terhadap banyaknya medal!


Stephanus N
Pejuang dari Kiri