[Independent Writers] BAG. 7 "RAHASIA ANGSA HITAM"

Day 1,728, 00:45 Published in Indonesia Indonesia by zbarata


[img][/img]

BAGIAN 7

RAHASIA ANGSA HITAM

by Azil Sumabrata aka zbarata

==========================
pasti ini nomor kombinasi… 90 31 21 61…”
ucapnya lirih berbicara sendiri.

“coba aja mbak… nggak ada ruginya…” jawabku .
Intan melirik tajam padaku. Dia segera mengambil Iphone dari sakunya dan mengutak atik kemudian dia memperlihatkan SMS yang diterimanya pada ku. Kaget aku melihat tulisan di SMS tersebut. Tiba – tiba bulu kudukku berdiri merasa takut , tapi juga ada rasa bangga bahwa aku bisa dipercaya sama gadis, manis pula…

“waduh…, mbak kemarin sudah coba membuka berapa kali…?”
Tanya ku. Intan mengacungkan jari telunjuk nya.

“1 kali…ah berarti ada 2 kali kesempatan donk…”
aku menanggapi acungan jarinya. Intan mengangguk Pasrah.

“bagaimana nih Zuk, yakin nggak kamu ini nomor kombinasinya…?”. Intan rgu - ragu

“kalau dilihat dari jumlah putaran kunci di tas, iya masuk”
kata ku sok menganalisa

“tapi urutannya benar nggak?”
timpal Intan tanpa mengangkat kepalanya dari catatan di tangannya

“maksud urutannya benar…?” Tanya ku tidak mengerti.

Intan mencoba mengikuti alur berpikir seorang agen rahasia yaitu papanya, pak Widagdo. Seorang agen rahasia tentu saja tidak akan memberikan begitu saja nomor kombinasi rahasianya. Dia pasti akan mengacaknya dulu untuk mempersulit musuhnya. Apalagi jika di dalamnya ada perangkap yang dapat melumpuhkan orang yang tidak berhak. Tapi tentu saja hal ini tidak mungkin diberitahukan kepada Marzuki.

Tiba – tiba terdengar suara bel. Sontak kami berdua sedikit terloncat karena kaget. Intan segera berlari ke intercom kamar dan di layar intercom bel dia melihat seseorang membawa meja jalan berisi pesanan sarapan dia.
“Room Service”
katanya sambil menengok ka arah ku. Aku yang melihat dia merasa lega juga ikut merasa lega. Tidak lama kemudian setelah urusan dengan pelayan room service itu beres, kembali dia kea rah ku sambil berkata

“iya Zuk, apa benar ini nomor nya langsung, siapa tahu diputar – putar, inget kita hanya punya 2 kesempatan lagi…”. Jelas Intan atas pertanyaanku.

“pasti di dalamnya ada suatu rahasia sehingga harus di lengkapi perangkap, tapi itu juga berarti harus orang yang mengerti yang bisa membukanya”.
Intan menambahi penjelasan. Aku tambah bingung.

“bukannya mbak mengerti sampai saya harus menyerahkan tas ini ke Mbak?”
Tanyaku menuntut penjelasan.

Intan menggeleng lemah
“saya sama, sama kamu. Kita hanya pelanduk, kejepit karena suatu hal. Mungkin saya kejepit karena saya the only daughter nya pak Widagdo, sedangkan kamu, kebetulan taxi kamu yang dinaiki pak Widagdo”.

Waduh, sebenarnya aku mulai panik. Bisa saja aku segera pergi meninggalkan Intan sendiri, tapi aku ingat ucapan Ayah sebelum aku pergi kuliah:
“Zuk, kamu harus jadi orang yang berani, jangan lari dari tanggung jawab. Biar kita orang kecil tapi jangan sampai kamu lari dari kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan”.
Saat ini Intan percaya dengan ku begitu juga dengan pak Widagdo, meskipun aku tidak mengenalnya. aku harus kuat.

“kita coba utak – atik dulu ya”
kata ku mencoba menenangkan Intan yang terlihat sudah pasrah. Intan mengangguk lemah. Aku segera mengambil kertas dan pulpen dan menuju ruang tamu. Aku duduk bersila dan mencoba mengutak – atik nomor tersebut diatas meja tamu:

90 31 21 61

61 21 31 90

16 12 13 09

09 13 12 16

Sampai disini aku kebingungan
“Mbak, nomor ditengahnya bisa berubah kedepan atau kebelakang nggak?”
teriak ku dengan terus mengamati tulisan cakar ayam ku.
Tiba – tiba kepala ini langsung di ketok dengan keras oleh Intan.

Sambil mengusap – usap telinganya dia bicara
“saya tidak tahu Zuki, kalau ngomong lihat – lihat dulu dong, saya kan ada di samping kamu. Terus jangan panggil saya mbak. Panggil saya intan!”.

Aku hanya dapat menyeringai sambil mengusap kepala yang digetok tadi
“maaf ya mb.. eh Intan saya pikir kamu masih dimeja kerja…”.
“makanya lihat – lihat…” rajuk Intan.

Tiba – tiba HP ku berbunyi. Walau hp ku hanya seharga Rp.199.000 yang kalau dibandingkan IPhonenya Intan tapi yang penting fungsinya sama. Aku melihat nomor yang tertera. Waduh Kantor Pusat, ada apa ini pikir ku.
“intan maaf ya, saya harus terima telepon ini, kantor pusat” kataku setengah berbisik.
“ok…”
Intan menjawab sambil matanya terus mengamati tulisan cakar ayam ku.

“hallo Marzuki disini,…”
kataku lirih , maklum di rumah orang.
“kemana aja di paging in nggak jawab – jawab?” suara wanita di seberang bertanya…
wah Bu Merry HRD manager nih. batinku dalam hati ada apanya? Pertanyaan mulai berkecamuk di otak. Hampir kita – kita para pengemudi hanya berhubungan satu kali dengan orang – orang HRD Pusat yaitu saat interview. Selebihnya kita lebih sering berhubungan dengan Personalia Pool.

“ngee… maaf bu, saya mendadak mules – mules, jadi saya cari Pom Bensin dulu..”
aku mencoba menutupi keberadaanku

terdengar suara tertawa di seberang telepon
“sudah selesai kan…”
Tanya bu Merry masih terus sambil tertawa,

“oh sudah bu, oh ya ada apa bu ya” jawabku

“kamu sedang tidak ada tamu kan? Segera meluncur ke kantor pusat. Langsung keruangan saya ada hal penting, segera!” perintah bu Merry

“baik bu saya segera meluncur…”.
Selesai menutup telepon aku berbalik menghadap Intan. Dia langsung memberikan tanda kepada ku untuk segera pergi. Rupanya dia mendengar pembicaraan ku

“balik kesini kan…?
Tanyanya berharap.
“kalau diharapkan sih…” jawabku nakal.
Tapi rupanya Intan tidak menanggapi jawaban ku itu. Dia segera membuka dompetnya mengambil kartu akses dan melemparnya ke aku, dengan sigap aku menangkap benda pipih itu.

“kalau sudah selesai urusannya, langsung balik kesini. Langsung naik aja, manja dijemput di lobby mulu…”
ujarnya sambil tersenyum. Aku mengacungkan jempol ku sambil tersenyum dan segera lari menuju lift.


BERSAMBUNG KE BAG 8...

===========================================================================

PEDULI AMAT DENGAN POLITIK
TANPA MELIHAT PERBEDAAN
HANYA SATU TUJUAN...
...............................
BERJUANG BERSAMA
MENUJU KEJAYAAN NUSANTARA...!!!

zbarata
http://www.erepublik.com/en/citizen/profile/6226402


SELAMAT BERJUANG PARA SATRIA eINDONESIA
KEJAYAAN ADALAH HAK KITA

Takut nggak sempet karena sering nggak OL saat ini:
Untuk semua rekan - rekan Citizen eIndonesia maupun eWorld
Baik di Independent, di TNeI Div Capung
Para rekan dan sahabat
baik yang sudah kenal, akan kenal maupun belum kenal

SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITRI 1433
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

BAIK YANG DISENGAJA MAUPUN TIDAK
BAIK YANG SUDAH DI LAKUKAN MAUPUN YANG DIRENCANAKAN 😃

VIVA NUSANTARA