[Dejavu] Import Tax 99%

Day 1,145, 06:36 Published in Indonesia Indonesia by martemagne

Sore tadi buka erep, ada yang nyebut tax grain.
Bahh.. Pasti ada yang propose ngerubah tax import grain. Langsung aja ane buka latest events, dan bener saja, New taxes for Grain were proposed.
Kenapa ane milih judul seperti itu?? Karena import tax 99% ngingetin ane jaman ane baru-baru main eRepublik. Tax Import 99% udah kuno menurut ane. Alasannya klasik, untuk melindungi pengusaha dalam negeri. Alasan yang klise memang, tapi itu lah yang ingin diwujudkan para wakil kita dalam waktu dekat ini.

Jujur, ane kurang setuju dengan import tax 99%.
Kenapa??
Karena import tetep diperlukan, untuk tetap menjaga ketersediaan barang di dalam negeri.

Tapi bukannya stok lagi melimpah?ga mungkin kita memerlukan import saat ini.
Sekali saya tekankan di sini, bahwa import yang saya maksud di sini adalah untuk menjaga ketersediaan barang, bukan untuk kita konsumsi,, Sekali untuk menjaga ketersediaan barang. masih ingat kan ama perubahan modul ekonomi yang dibuat mimin baru2 ini??harga grain langsung lompat dari 0.06IDR menjadi 0.10IDR.

Bingung y apa bedanya??lanjut aja baca, dan temen-temen akan mengerti maksud saya.

Oke, langsung ke intinya. kalo bukan 99%, trus berapa dong??

Oke, mari kta sedikit berhitung.
Yang pertama yang mesti kita lakukan adalah, mau dipertahankan maksimal di harga berapa grain dalam negeri?

Dengan kondisi saat ini, anggaplah kita mematok harga grain maksimal 0.08IDR = 80IDR per 1000 grain. sedangkan harga grain internasional terendah adalah 0.00195G = 0.0696IDR = 69.6IDR per 1000 grain.

* Diasumsikan mereka menjual dengan harga dasar 0.07IDR,
maka : 0.08/0.07=1.14.
Artinya : untuk menjaga harga Grain maksimal 0.08IDR, maka tax import yang dapat kita pasang di kisaran 15%.

* Misalkan ada penjual gila, menjual dengan harga dasar 0.06IDR,
maka : 0.08/0.06 =1.33.
Artinya : untuk menjaga harga grain maksimal 0.08IDR, maka tax import yang dapat kita pasang di kisaran 34%.

Lha, berarti mereka akan ikut bersaing di harga 0.08IDR juga dong?
Jawabannya : TIDAK.
Walaupun secara angka yang tercantum, mereka di harga 0.08IDR, sejatinya mereka menjual dengan harga lebih dari itu.
Hitungannya seperti ini :
* 0.07IDR x (1+15😵 = 0.0805IDR. (angka 05 tidak akan terlihat karena pembulatan).
0.0805IDR > 0.08IDR ya kan??
Maka, saat mereka menjual 0.07IDR, harga tersebut di Indonesia akan masuk di range 0.08IDR. tapi karena mimin ngurutin harga dari yang paling murah sampai yang paling mahal, maka grain yang mereka jual nantinya akan berada di range 0.08IDR yang paling akhir. Y boleh dianggap nipu-nipu dikitlah. 😃
Untuk contohnya bisa dicek di marketplace. Di sana akan terlihat bahwa penjual grain yang memasang harga 0.08IDR bagian-bagian akhir merupakan pengekspor dari luar negeri karena harga mereka telah ditambahkan import tax 1% (yang penulisannya dihilangkan mimin).

*Untuk harga dasar 0.06IDR, atauimport tax 34%, silakan dihitung. 😃

Apa yang dapat kita simpulkan??
Bahwa untuk menjaga harga grain agar tidak jatuh, kita tidak perlu menaikkan import tax sampai 99%, karena kita juga memerlukan import untuk menjaga ketersediaan grain tanpa harus merugikan pengusaha. Dan apa yang saya sampaikan ini, juga bisa dipakai pertimbangan untuk komoditas yang lain. Semoga bermanfaat untuk ke depannya.

Jayalah Indonesiaku
Jayalah eIndonesiaku