[CERBUNG-PKeI] Monolog Mata Pedang

Day 2,913, 22:15 Published in Indonesia Indonesia by Fitzgerald.13

Cerita Sebelumnya ada disini

Chapter I
Cermin dan Graham bell




kriiinggg....kriiinngg...kriiinggg

Tiba-tiba fitz terbangun oleh suara weker dari atas meja kerjanya pada salah satu ruang di gedung merah. Dengan kepala yang masih terasa berat karena habis menegak vodka tadi malam ia pun memaksakan diri untuk berdiri dan melihat cermin yang terpasang di salah satu sudut ruang kerja. Samar-samar ia teringat akan kejadian gedung merah yang mau dibom, pertemuan dengan para kamerad, dan berakhir dengan pertemuan dengan boncos yang terluka. Fitz pun tersadar ternyata itu hanya mimpinya tadi malam, mungkin memori lama di gedung merah ini masih menempel dalam ruang-ruang kosong dipikiran.

Chapter II
Senja Di Ufuk Barat




Kemudian fitz melangkahkan kakinya menuruni anak tangga satu persatu secara perlahan untuk menuju ruang komando RGEC yang berada di lantai 2. Ketika fitz membuka pintu, ia pun melihat ruangan masih terisi para prajurit merah yang masih terlelap. Pletox masih tidur terduduk di muka laptopnya dengan air liur yang menetes dari sudut bibirnya. Mungkin dosisnya terlalu banyak gumam fitz dalam hati. Tampak juga marxisism yang masih tertidur di atas sofa dan juga zatsuma yang tertidur diatas karpet berwarna merah sambil menggenggam botol c1000 sebuah minuman beracun dengan kemasan vitamin c. Lalu fitz berbicara kepada koenings yang sedang sibuk menghitung keuangan yayasan, "dimana fajarp aku tak melihat batang hidungnya hari ini?" Biasanya dia ada di atap gedung membaca buku sambil menjemur pakaian kata koenings.

Chapter III
Dua Sisi Koin




Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki berlari di lorong menuju ke arah ruang komando RGEC. Tak lama berselang tampak pintu ruangan terbuka, ya ternyata MD Lodwyk ketua fraksi PKeI membuka pintu dan berucap "kamerad, presiden telah mengundurkan diri, segenap kekuasaan akan dialihkan kepada diktaktor". Sontak segenap ruangan pun terkaget, ini berarti dengan kata lain diktaktor telah mendapatkan kekuasaan mutlak.
Apa yang menyebabkan presiden mengundurkan diri dari jabatannya? Apa karena tekanan politik yang terlalu berat? Atau memang sudah direncanakan sejak awal? Yah begiulah politik selalu menarik untuk dicermati gumam fitz.

Chapter IV
Lidah ular dan Nafsu dunia




Di atap gedung merah terlihat fajarp sedang asik merebahkan badan diatas dipan bambu usang miliknya yang sengaja ia letakkan di atas atap gedung merah. Tampak fajarp masih menikmati pagi harinya dengan membaca The Reaction In Germany karangan Bakunin dengan ditemani secangkir kopi hitam pekat. Di sisi lain tampak eggiansyahel sedang berputar-putar mengelilingi atap dengan raut wajah yang terlihat kesal. Fajarp pun menegurnya
"Apa yang kau pikirkan kawan?", eggi pun menjawab "manusia-manusia eksklusif itu sudah semakin arogan, mereka terlalu angkuh dengan meninggikan diri mereka sendiri.
Bahkan mereka menyebut diriku pengecut dan pembual. Apakah politik itu kewajiban? Saya kira tidak, politik adalah hak,hak untuk bebas berpendapat, hak untuk bebas tidak memilih, maupun hak untuk tidak ikut berpolitik". Mungkin kau terlalu kritis dalam memberikan kritik kata fajarp. Jawab eggi "Sudah saya katakan politik itu adalah hak bukan kewajiban".

Tiba-tiba Fission Mailed datang bergabung dengan fajarp dan eggi. Fajar apa kau jadi ikut kualifikasi klub homo yang aku bentuk? tanya Fission Mailed.
Tentu saja! Apapun akan aku lakukan demi mariana! ujar Fajarp. Ini tidak ada relevansinya antara klub homo dengan mariana fajar kata Fission Mailed.
Fajarp pun menjawab, Mungkin bagimu tidak ada, tapi bagiku tetap ada. Apa yang kau pikirkan belum tentu sama dengan yang aku pikirkan begitupun sebaliknya. Manusia bisa menjadi subyek bisa juga menjadi obyek, semua bergerak dinamis.

Chapter V
Sang Penikam Punggung




Waktu menunjukan pukul 17.30 suasana di ruang komando RGEC masih terlihat ramai, para prajurit merah masih sibuk bersenda gurau. Terlihat Mr.Santosa, pemaban, kerikil, dan lainnya masih asik bercanda bersama. Siaran televisi dipenuhi dengan pemberitaan kemenangan dramatis Indonesia atas USA di Papua. Tampak banyak rakyat Indonesia yang masih bereforia dengan kemenangan itu. Tiba-tiba ruangan dikejutkan oleh kedatangan sosok yang sudah nampat tak asing namun terlihat asing bagi prajurit-prajurit baru. Ternyata dia adalah Trydo! Salah satu mantan komandan RGEC telah kembali dari perantauan di Croatia. "Konsolidasi ulang semua prajurit dan kader kita yang tersisa!" ucap trydo kepada fitz. Ada apa kawan? tanya fitz kepada trydo. "kalian telah disusupi" jawab trydo. Maksudmu apa kawan? tanya fitz. "Ya ada penyusup diantara kita" jawab trydo. Sontak seluruh mata di ruangan terpaku melihat trydo dan kaget mendengar ucapan itu.

Bersambung . . . . . .

Soundtrack : https://www.youtube.com/watch?v=lBc5VOj-_58

NB : Cerita bersambung ini hanyalah fiktif belaka, kesamaan nama, tempat, dan kejadian perkara sengaja disamakan.


INI CERBUNGKU, MANA CERBUNGMU Pletoxxx Miring