Restorasi Ekonomi - [Continue]
maling
Lanjutan Restorasi Ekonomi
Mohon maap kalo nulisnya dari artikel bukan di Comment, ... soalnya agak-agak panjang.
Jadi gini, dari artikel tersebut ada usaha untuk menaikkan Demand melalui menurunkan IDR.
Yang mungkin menjadi masalah utama adalah sulitnya menaikkan IDR lagi ketika IDR sudah turun.
Kalo membaca comment dari artikel Ranah Ekonomi, disitu saya sebutkan, apabila kita telah menemukan rate yang ideal, atau rate yang lebih "friendly" kepada pasar, maka rate tersebut nggak akan kita naikkan lagi. Kita akan jaga rate tersebut agar rate yang ada lebih "friendly" terhadap pasar dan Demand akan tetap ada.
Sebenarnya berapa sih "efek" rate yang turun terhadap perekonomian kita?
Berikut ada analisa mengenai efek dari turunnya rate yang ada.
Satu-satunya keuntungan dengan rate yang tinggi, adalah kita bisa membeli G dengan murah.
Artinya, pertimbangan rate sebenarnya dipengaruhi oleh berapa pengeluaran G kita.
Apabila kita butuh banyak banget pengeluaran akan G, kita akan "kesulitan" untuk mengumpulkan G apabila rate turun.
Yang menjadi pertanyaan adalah, seberapa sulit?
Mari kita analisa pengeluaran emas negara.
Pengeluaran emas negara terbesar pada Tanking, kemudian Pencetakan IDR, dan berikutnya untuk MPP plus Open RW (apabila gak ada war)
Di periode kemarin, pengeluaran sebesar, 6826 emas (ABeRI), dan 2008 emas (non ABeRI) total pengeluaran adalah 8834 emas
Di periode sebelumnya, pengeluaran sebesar, 13448 emas (ABeRI), dan 4581,25 emas (non ABeRI) total pengeluaran adalah 18029.25 emas
Sekarang berapakah selisih IDR yang dikeluarkan apabila emas-emas tersebut didapatkan dari pembelian di monex dengan 2 rate yang berbeda.
Apabila rate sekarang 1 IDR = 0.03 maka 1 emas = 33.33 IDR
Umpama rate diubah menjadi 1 IDR = 0.025 maka 1 emas = 40 IDR
Selisih dari rate tersebut adalah 6.66 IDR, artinya berapa IDR lebih yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan emas untuk pengeluaran periode kemaren = 8834 * 6.66 = 58834.44 IDR
Untuk pengeluaran emas periode sebelumnya = 18029.25 * 6.66 = 120074.805 IDR
Intinya, seberapa besar "efek" dari naik/turunnya rate adalah berbanding lurus dengan kebutuhan kita akan G. Apabila kebutuhan akan G tidak terlalu besar, nggak ada untungnya rate kita tinggi, akan tetapi apabila kebutuhan kita akan G sangat besar, sebisa mungkin rate dijaga di rate yang tinggi.
Namun, tiba-tiba saya mendapat ide yang lebih ekstrem. Apabila melihat keadaan ekonomi sekarang ini saya kepikiran untuk menurunkan IDR agar bisa menaikkan Demand.
Tiba-tiba saya kepikiran, bagaimana apabila kita melakukan penurunan Supply!
Caranya?
Harga-harga sekarang sudah cukup hancur. Apabila ingin menurunkan supply, caranya sangat mudah 🙂
, yakni dengan :
Membuat harga-harga lebih hancur lagi dengan melakukan intervensi BUMN.
Apabila harga-harga sudah hancur banget. Maka banyak company yang gulung tikar.
Bila company gulung tikar, maka yang terjadi adalah, supply akan turun.
Tapi sepertinya ini saran yang kurang bijak 🙂
Atau opsi terakhir dari kelesuan ekonomi ini adalah : dibiarkan saja 🙂
Artinya, kita bisa lihat, company mana yang paling kuat modalnya, atau company mana yang paling kuat ternaknya. Company-company tersebut yang akan survive dari kelesuan ekonomi ini.
Terima kasih.
===================
Disini Hari Ini
Kita Coba Berbesar Hati
Bahagia atau Merana
Kita Tetap Berada Disini
===================
Comments
===================
Disini Hari Ini
Kita Coba Berbesar Hati
Bahagia atau Merana
Kita Tetap Berada Disini
===================
tidur oiii
q sich setuju dengan penurunan IDR....tp...jelas berpengaruh terhadap demand kita terhadap G...
ide yang ngaco untuk membiarkan harga makin hancur....
Jelas sekali... Itu ide yg ngaco
Lagian... Kalo mereka dah punya modal ato harga udah normal, mereka akan balik lagi dan dimulai lagi kelesuannya
Turunin rate, genjot ekspor, paksa negara2 yg kita kasih perlindungan buat buka pasar dalam negeri mereka. Klo bisa kirimin aja 2 atau 3 kapal induk kita ke depan teluk pelabuhan ibukota mereka, whahahahaha....
nggak, semua stop jual. beres kan...
nggak, semua stop jual. beres kan...
Biarkan pasar yg berbicara hehe
maling for 3rd time NBI Governor !!!
kalo mau turunin harga lebih baik turunin harga Raw Material. karena harga Manufaktur dalam negri akan turun dengan sendirintya.
dan juga karena RM sangat berpotensi untuk ekspor, dibandingkan Manufaktur.
market RM yaitu Perusahaan2 internasional yang lebih sering bertransaksi RM, sedangkan market manufaktur adalah citizen yg jarang / males beli2 barang dr luar negara asalnya.