Efek Kenaikan Pajak, VAT, dan UMR
maling
Mohon maap sebelumnya, karena kesibukan di RL sehingga pas rapat kongres dateng telat dan sudah ada keputusan mengenai Kenaikan Pajak, VAT, dan UMR. Akan tetapi saya akan coba review mengenai efek yang terjadi dengan kenaikan-kenaikan ini.
Sebenarnya apa efek kenaikan Pajak, VAT, dan UMR ini.
Mari kita lihat satu persatu.
1. Kenaikan Pajak (Income Tax) dari 10 % ke 15 %
Kenaikan pajak otomatis akan membuat pemasukan dari tiap penduduk berkurang. Yang perlu dipahami dahulu adalah, kenaikan ini lebih banyak memberikan efek ke pekerja, karena dengan adanya monex, pemasukan para GM tidak akan kepengaruh dengan adanya kenaikan pajak ini.
Sekarang apabila kita lihat ke pekerja. Income Tax yang dulunya 10 % sekarang akan menjadi 15 %. Artinya cukup simple. Yang biasanya Gajinya 10 IDR, dia akan mendapat gaji bersih 9 IDR dan 1 IDR masuk ke kas negara (sebelum kenaikan pajak). Setelah kenaikan pajak, gaji yang 10 IDR akan dapat gaji bersih 8.5 IDR, dan 1.5 IDR masuk ke kas negara.
Pertanyaan berikutnya adalah, mengapa pajak harus naik?
Jawabannya simple, Negara butuh pemasukan lebih. Kondisi saat ini negara lagi membutuhkan pemasukan lebih agar pada saatnya nanti bisa dipakai untuk keperluan perang, dll.
Apakah naik 5 % itu besar ato sedikit.
Tergantung darimana kita melihat, kalo pajak itu sudah diniati sebagai amal ke negara, seberapapun besarnya pajak, pasti nggak akan terasa besar, kan udah niat 🙂
.
2. Kenaikan VAT dari 1 % ke 20 %
Ini aspeknya cukup signifikan. Karena ini berpengaruh dengan harga-harga di Company. Misal barang yang biasanya harganya 10 IDR, akan kena pajak, barang akan menjadi 10.1 IDR di pasar (sebelum VAT naik) dan akan berubah menjadi 12 IDR (setelah VAT naik).
Pertanyaan berikutnya mengapa VAT naik?
Seperti jawaban sebelumnya mengenai kenaikan Income Tax, mengapa VAT harus naik?
Untuk pemasukan kas negara.
Terus, apakah efek VAT terhadap company?
Dulu saya pernah nulis di 3 artikel yang waktu itu mengenai penurunan rate IDR, dan waktu itu akhirnya saya sendiri yang mengkonklusikan agar rate gak usah di turunkan karena selain riskan untuk menaikkannya lagi, saya lebih cenderung kondisi saat ini tidak perlu di intervensi dengan penurunan IDR, karena dengan adanya SPBT, maka sebenarnya tidak ada yang dirugikan dengan murahnya barang2 yang ada. Company SPBT akan tetap untung, pekerja-pekerja juga menikmati harga murah.
Tapi satu catatan dari hubungan VAT dan Rate adalah, apa pengaruh nya kenaikan VAT terhadap company?
Dengan rate saat ini, bisa dikatakan, market kita adalah market endemik (ini kata2 yang cukup aneh tapi moga-moga bisa menggambarkan keadaan). Maksudnya dengan market endemik, adalah produk kita akan selalu kita konsumsi sendiri karena rate kita memang membuat barang2 tersebut mahal secara G. Harus diingat, rate ini sudah adalah rate yang berjalan sejak lama. Yang artinya, selama ini memang barang2 kita hanya di konsumsi secara lokal. Orang luar jarang beli ke kita, karena barang kita mahal secara G. Dan akhirnya terjadi overproduksi ketika demand mulai berkurang.
Dengan melihat rate lagi. Dahulu di saat VAT 1 % dengan rate yang ada, kita sudah menjadi market yang endemik (konsumsi lokal saja). Dengan kenaikan menjadi 20 %, tidak akan merubah harga kita di internasional, kalo emang sudah mahal, dipermahal lagi juga tidak menjadi masalah.
Nah sekarang efek 2 proposal tersebut.
1. Income naik 5 %
2. VAT naik 19 %
Efek:
Pekerja:
Pemasukan (gaji) akan turun 5 % dan pengeluaran akan naik 19 %.
Realnya:
Yang biasa gaji 10 IDR, akan dapet 8.5 IDR.
Pengeluaran normal, misal beli food Q1, = 0.57 IDR di market akan menjadi 0.67 IDR per food.
Tapi intinya begini, besarnya Income ama VAT itu bergantung dengan besar pemasukan dan pengeluaran. Apabila pemasukan dan pengeluaran besar, IDR yang disumbangkan ke negara (dalam bentuk pajak) juga besar. Tapi bila pemasukan dan pengeluaran kecil, yang disumbang ke negara juga kecil.
Company:
pemasukan (collect) tidak ada perubahan dengan adanya monex.
pemasukan dari penjualan produk (tidak ada perubahan), kenaikan VAT ini akan menaikkan harga barang, akan tetapi tidak akan merubah harga barang yang di tawarkan oleh company.
3. Kenaikan UMR menjadi 5 IDR.
Mengenai kenaikan UMR ini, saya pribadi masih belum bisa memprediksi. Akan tetapi, mungkin ide awalnya adalah untuk memberi kesempatan yang sama kepada GM-GM non SPBT, agar GM-GM tersebut bisa bersaing dengan GM SPBT yang bisa menikmati dengan adanya gaji murah dari para ternaknya di company mereka.
Apakah ini juga berimbas dengan gaji-gaji di skill lainnya? apakah bakal ada kenaikan gaji besar2an. Karena UMR standar di 1.5 sekarang naik ke 5.
Kalo logika normal, di skill 1, 2, 3 pasti bakal ikut keimbas, karena gaji di skill 0 aja udah 5.
Apa pengaruh kalo gaji udah naik?
Harga barang pasti ikutan naik.
Apabila harga barang naik, pemasukan IDR ke negara juga naik.
Gaji naik, Income tax juga naik, pemasukan IDR ke negara juga naik.
Kenaikan gaji juga bisa diasumsikan sebagai magnet untuk menarik dan menambah jumlah penduduk kita yang sedang melorot tajam ini.
Artinya, dari 3 kenaikan ini adalah, semua untuk pemasukan negara.
Opsi ekonomi ini cukup ekstrem. Akan tetapi bisa menaikkan pemasukan negara cukup signifikan.
Satu hal yang perlu dipahami adalah, proposal bisa terus di propose. Artinya setiap kebijakan yang ada gak berlaku selamanya. Ada yang bisa direview dari proposal yang sedang di voting saat ini.
Apabila ternyata opsi ekonomi ini malah menghancurkan negara, bisa di change lagi. Bukan berarti mau coba-coba proposal. Ide awal dari proposal ini adalah menaikkan pemasukan negara. Kalo kita stay di kebijakan yang lama. Bisa-bisa 6 bulan lagi kita baru perang besar. Kalo kita bisa percepat sedikit, dengan sedikit meminta kerelaan para pekerja untuk menyumbang (melalui pajak dan VAT) kepada negara, mungkin kita bisa nikmati kebijakan ini 2-3 bulan lagi.
Yang pasti, congress akan terus mengamati perkembangan ekonomi dengan adanya kebijakan baru ini. Kalo memang tidak cocok untuk diimplementasikan, kita akan balik lagi ke kebijakan lama.
Terima Kasih.
===================
Disini Hari Ini
Kita Coba Berbesar Hati
Bahagia atau Merana
Kita Tetap Berada Disini
===================
Comments
===================
Disini Hari Ini
Kita Coba Berbesar Hati
Bahagia atau Merana
Kita Tetap Berada Disini
===================
nice....
untuk eIndonesia \o/
Ide awal dari proposal ini adalah menaikkan pemasukan negara. Kalo kita stay di kebijakan yang lama. Bisa-bisa 6 bulan lagi kita baru perang besar..
===================================
--> Gw mau nanya apa efek ke pemasukkan negara bakal significant cuma dgn kenaikan TAX kaya VAT? (kalo in case tujuannya utk naikkin income negara), sepengetahuan gw, emang pemasukkan bakal lebih, tapi jmlahnya pun ga terlalu berbeda kecuali kalo naikknya extreme..
Dan gw liat dampaknya ke ekonomi dari sudut pandang pekerja / pengusaha sepertinya kurang begitu fair (kecuali kalau semua pemain erep main tanpa ternak)...opini gw aja si 😉
Ini sebenarnya sudah cukup ekstrem ketika dinaikkan di 3 opsi ekonomi sekaligus melalui. Secara pribadi, kalo income naik cuma 5 % sebenarnya kurang ekstrem 🙂. Tapi mungkin semua punya pendapat masing2.
===================
Disini Hari Ini
Kita Coba Berbesar Hati
Bahagia atau Merana
Kita Tetap Berada Disini
===================
nice!
gw kira gara2 WSR dah mw dibalikin ,jd VAT n Tax income dinaekin supaya income negara naik
tyt alasannya bgitu...
thx atas penjelasannya
😵
Bagaimana kalo ada black market?? Naikin umr bisa jadi solusi buat pemasukan negara (krn kena pajak juga), tp efek jangka panjangnya gmn? Ekonomi biaya tinggi kah ke depannya??? Mungkin untuk 2-3 minggu bakalan bagus buat negara sama kelas pekerja (yg kelas pengusaha, itung sendiri ya 😛). Tp ke depan kumaha? udah biaya tinggi buat produksi, trus d jual mahal. Klo demandnya stabil (alias tiap hari cari musuh gitu biar kepake tuh barang) sih mungkin g tlalu kerasa. Tp klo dunia lagi adem ayem kumaha? supply numpuk, g ada yg beli di dalam negeri, g bisa d jual k luar negeri, kumaha???
kalo di jabarkan kayak gini, kelitannya emang indah, kas negara bakal bertambah..
cuma yg udah2, kalo harga naik, blackmarket bertebaran dimana2, yg lebih parah lagi belanja ke pasar luar...nah kalo ini yg terjadi, apa gak malah tambah parah pemasukan negara??
kalo emang tujuannya mau nambahin kas negara, kenapa gak coba kumpulin juragan2 sapi..katakanlah ada 10orang, masing2 bikin 50ekor...hasil panen semua masukin ke negara, seminggu terkumpul 2500Gold..
sekarang masalahnya, apa kita2 masih punya jiwa patriotik gak??
ayo lah, sekali2 bikin program yg ekstrem untuk kepentingan negara, kayak "black sexy" dulu itu..jangan cuma mau menuhin kantong sendiri aja..
@fishcopet..
abis itu indo ban massal \o/
@don123..
jujur aja, aku rela musti ada v3, v4 dst... untuk negara \o/
@fishcopat v2
gue setuju ma program lo bro, kalo kya gitu gue bersedia nyumbangin 10 sapi.
Sesama penyapi dilarang saling mendahului 😉
@fshcopet.. tapi kontribusi damage str dibawah 5 beda ama str diatas 10 😛
numpang lewat dan vote ajah
^,..,^
nice try...
oo gitu toh...
tax evasion vs tax shelter ... seharusnya perushaan lokal didata dan diberikan bantuan dari gov.
1. VAT naik -> harga naik -> ekspor turun -> impor naik -> IDR turun
2. VAT naik -> harga naik -> overproduksi -> perusahaan bangkrut -> pemasukan pajak menurun
4. Inc.Tax naik -> bule kabur -> pddk asli minggat -> produksi menurun -> pemasukan pajak menurun
5. UMR naik -> xavi2 iniesta semakin merajalela
FYI FTW IMHO!
nomer 3 angka sial jadi kelewat ma gw XP
Vote, Sub and Get a prize:
http://www.erepublik.com/en/article/700th-day--988185/1/20" target="_blank">http://www.erepublik.com/en/article/700t[..]/1/20