Pemimpin eIndonesia, jangan bikin malu eIndonesia!!

Day 714, 02:53 Published in Indonesia Indonesia by Andrana

Lewat artikel ini gw cuma mau mengutarakan isi pikiran gw mengenai kondisi eIndonesia sekarang. jujur saja, gw rasanya gatel banget melihat kebodohan pemimpin-pemimpin eIndonesia yang sekarang...rasanya pingin manjangin kuku terus garukkin tuh orang2 bodoh😛

dan gw juga rada kesel melihat pemimpin2 yang terdahulu juga ga' memberikan bantuan solusi (entah ga' bisa ato emang ga' mau). bisa dibilang saat ini eIndonesia sedang dipimpin oleh orang2 yang ga' pernah berpikir panjang sebelum bertindak. hampir semua kebijakkan2 yang dibuat akhir2 ini berorientasi jangka pendek, sedangkan jangka penjangnya diabaikan. dan pemerintah eIndonesia sekarang sudah ga' lagi menunjukkan aspirasi rakyat eIndonesia, tp lebih mengedepankan kepentingan dan keinginan ego pribadi.

Mengenai masalah lepasnya WA...seperti yang sudah gw utarakan dalam comment gw di salah satu artikel (lupa punya siapa), WA lepas diluar negosiasi kita itu berarti negosiasi yang kita lakukan sudah gagal. gw rasa cuma orang yang sangat bodoh yang masih berharap eAustralia mau melanjutkan negosiasi...toh WA sudah ada di tangan mereka tanpa mereka harus membayar apa2.

beberapa hari yang lalu memang gw sempat tanya di IRC ke salah seorang anggota pemerintah eI mengenai apakah ada cara buat mempermudah perusahaan2 yang ada di WA. dan gw cukup amaze ketika dia bilang klo eAussie bersedia membayar perusahaan2 eI di WA ketika mereka punya duit. walaupun waktu itu gw mengiyakan saja dan ga' mempertanyakan lg ke orang tsb secara lgsg, tp dalam hati gw bilang "halah!! gila nih eAussie...kok bisa sebodoh itu ya mereka...padahal mereka ga' bayar pun udah ga' bisa dituntut lg sama eI...kelihatan baik pun gw rasa ga' perlu deh tuh eAussie skrg".

dan ternyata keraguan gw terbukti sedikit banyak ada benarnya kan skrg. seperti yang kita sudah tahu apa yang diutarakan PM eAussie di salah satu artikelnya.

dan jujur sekarang gw kecewa sama Wonder Forward yang di salah satu artikelnya masih mengharapkan dilanjutkannya pembicaraan soal WA. gw bilang, "MALU2IN BOSS". itu sama aja, jika diumpamakan seperti meminjam buku (seperti perumpamaan yg di bawain Wonder bbrp saat lalu), kita meminjam buku WA ke teman kita Aussie dan ga' niat balikkin walaupun Aussie mau bayar kita buat balikkin tuh buku, tp begitu diambil sama orang yang pingin jd temennya Aussie dan dibalikkin ke Aussie, kita malah nagih duit supaya Aussie bayar ke kita...telat kali cuy!! walaupun dengan dalih pertemanan sekalipun sudah telat. sekarang kita sudah ga' bisa nuntut apa2 ke Aussie soal WA.

mungkin loe bakal tanya balik ke gw sekarang, "trus apa solusi loe? jangan cuma bisa kritik doank"...solusi gw soal company WA, ya mau ga' mau kita harus relain company di WA. dan soal company2 yang msh bernilai tinggi bagi eI (mungkin punya negara, ato stocknya penting buat eI, ato alasan lainnya), ya pemerintah urusin aja gimana caranya kepentingan2 negara di company2 tersebut bisa di-recovery...dibeli ownershipnya, di-modalin licensenya di Aussie, di turunin pajak import untuk produknya...banyak hal yang bisa dilakukan.










dan sebagai tambahan, ini pendapat pribadi gw sebagai salah satu pengamat ekonomi eIndonesia, melihat kondisi eI yang sekarang ada baiknya untuk beberapa produk, terutama RM yang sekarang kita kekurangan, untuk di turunkan Import Tax-nya (klo perlu dijadiin 1😵. hal ini untuk membuka agar kita ga' kekurangan produk2 tsb, dan mencegah naiknya harga pada produk2 tertentu. dan hal ini juga berfungsi sebagai penjaga ketika kejadian yang seperti lepasnya WA secara tidak diinginkan (tindakan precautions klo ntar karnataka dgn segala effort yg sudah di lakuin msh lepas jg dgn interupsi EDEN, seperti kasus WA)

Lalu, untuk weapon dan gift juga ada baiknya untuk diturunkan Import Tax-nya untuk mengundang masuknya produk2 tersebut dari luar ke kita sehingga kita ga' kekurangan produk2 tersebut saat kita memerlukan dan harganya bisa lebih terjangkau karena lebih terbukanya persaingan. klo untuk masalah nantinya takut ada pihak negara musuh yang memanfaatkan, bisa diberlakukan trade embargo, walaupun gw rasa negara musuh bakal enggan masukkin produk2 seperti weapon dan gift ke pasar negara kita.









terakhir, sebagai penutup, gw cuma mau bilang...

"Pemimpin pendahulu eI hendaknya ga' meninggalkan sejarah kejayaan eI kepada para penerusnya, tapi cobalah untuk selalu meninggalkan jalan kejayaan eI untuk hari ini, esok, lusa, dan seterusnya kepada para penerusnya"




Much Regard,
Andrana