My Reason

Day 1,165, 06:42 Published in Indonesia Indonesia by psy_cho

Sebenarnya saya menunggu PM baik di IRC atau ingame yang menanyakan masalah dualisme ini. Namun tanpa dinyana, tidak ada satupun dari pihak pengkritik yang menanyakan langsung kepada saya dan masalah ini akan berkembang kepada hal-hal yang menurut saya tidak pantas dan kekanak-kanakan. Maka saya membuat artikel ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengapa saya membuat artikel ini? Karena saya adalah ketua partai yang mengijinkan salah satu anggota kabinet untuk mengajukan dirinya sebagai anggota cong.

Ketika artikel ini sudah mencapai tahap 70%, ternyata sudah keluar keputusan Presiden mengenai masalah ini. Namun karena sudah hampir fix, ya saya tetap terbitkan saja 😛 . Satu hal yang harus diketahui, saya memilih salah satu anggota kabinet sebagai calon resmi anggota kongres dengan sadar dan penuh pertimbangan.

Alasan utama adalah karena saya prihatin melihat kinerja cong sebulan lalu. Banyak orang (bukan hanya saya) yang sependapat bila kinerja cong bulan lalu kurang memuaskan. Proposal-proposal nyeleneh, perubahan tax tanpa rapat dsb. Saya tidak tahu metode yang cong bulan lalu gunakan untuk mengambil keputusan untuk mempropose.


Sebagai contoh kecil dari proposal itu terlihat dalam artikel ini. Merubah tax bukanlah perkara yang ringan. Karena akan berdampak luas pada pasar. Terlalu sering merubah tax tidaklah baik karena akan sulit mencapai keseimbangan (balance) dalam pasar. Harus dibedakan mana kejadian yang bersifat temporary dan berlangsung singkat dengan kejadian yang mempunyai efek jangka panjang. Perubahan tax juga harus melalui pertimbangan matang.

Dalam kasus yang berbeda saya berikan satu contoh yang menarik. Sempat diulas dalam suatu artikel menyebutkan pesta propose yang sangat buruk dari cong. Artikel tersebut memuji salah satu proposal yang baik karena mendonate IDR ke NBI. Namun saya katakan proposal itu sangat buruk dan timingnya amatlah tidak tepat.

Selain karena kecilnya nominal, pada saat proposal itu diajukan, kita sedang perang besar di Maharasta. Karena proposal tergesa-gesa itu (agar sempat propose sebelum masa jabatan habis) sisa IDR di treasury negara senilai 12k IDR stuck. Padahal bila kita kalah perang maka sekian persen IDR di treasury akan menjadi milik China sebagai pemenang. Hola, kita kalah perang dan sekian persen dari 12k IDR masuk ke treasury china.

Kami terlalu care (menggunakan istilah artikel ini) untuk hanya diam saja melihat eIndonesia dipimpin oleh cong yang sering salah kaprah dengan jabatannya. Kami terlalu care untuk diam saja dan menggerutu di belakang. Kami terlalu care untuk hanya membuat artikel atau shout kritik. Kami melakukan langkah nyata dengan mempropose orang-orang yang mampu dan memahami game mechanic.

Saya bukanlah orang yang mendukung dualisme, namun saya lebih suka dualisme daripada dipimpin oleh cong yang tidak beres. Lebih baik tetap ada cong senior untuk mendidik dan membagi pengetahuan daripada dilepas begitu saja melakukan kesalahan demi kesalahan sementara yang lain hanya diam dan mengkritik tanpa membimbing dan tidak mendidik cong baru. Jangan hanya timpakan kesalahan pada nubi yang baru menjadi cong bila yang senior2 tidak pernah mendidiknya. Pada kasus ini kita terjebak pada pola politikus RL. Dimana legalitas lebih dipentingkan daripada tujuan.

Saya sangat setuju dengan artikel buatan dendi yang menyatakan bahwa ini adalah game. Ada yang menjadikan role play di game ini sebagai penguatan pribadi mereka di RL namun ada pula yang memilih role play yang jauh berbeda (katanya) dengan di RL. Namun satu hal yang harus diingat bahwa, apapun tang kita tulis dan katakan di erep tetap merupakan cerminan pribadi masing-masing individu (bisa berupa oportunis, lempar batu sembunyi tangan dengan char sapi dll). Let's have fun dan jangan terjebak dengan pola pikir ala role play kita di erep (bahkan ada yang terlalu menjiwainya).

Ya kita memang bermain untuk kesenangan. Tapi hal yang patut ditanyakan adalah, demi kesenangan siapa? Diri sendiri atau kesenangan bersama? Fenomena saat ini adalah banyak orang yang mencari sensasi dan membuat rusuh atas dasar fun diri sendiri (I just care for myself, i don't care with others) tanpa melihat fun ala mereka mengganggu yang lain. Ketika yang lain ingin bermain game dengan asik mengibarkan bendera merah putih ke Karnataka, yang lain melakukan tindakan yang mengurangi keasyikan yang lain (misalnya dengan sinetron RW dsb). Kata fun yang biasa dipakai harus didefinisikan lebih jelas, fun untuk siapa?

Cyber bullying can be sucks. Tidak semua orang bisa menjaga kata-katanya sehingga pantas dipublikasikan secara luas. Bahkan ada yang berlebihan dan menyerang pribadi dengan kata-kata b*j*ng*n, kebun binatang dll. Tidak sedikit pula orang-orang marah bila kata-kata yang dia sering ucapkan dikembalikan kepada dia.


Saya tidak tahu apakah setelah keluarnya artikel ini akan keluar artikel balasan baik dari char utama atau sapi yang tidak setuju dengan saya. Namun saya harapkan kata-kata yang pernah saya ucapkan pada gath Bandung bisa bisa kita jalankan, bawa persahabatn ke RL dan permusuhan stay di dunia maya. Jangan sampai karena emosi mengatakan kata-kata menghina yang akan kita sesali belakangan (ada pula yang sampai menghapus artikelnya).

Cool, Calm Confident