[Kritik]Jadi Ga Boleh Dikritik Nih?

Day 1,253, 06:10 Published in Indonesia Indonesia by psy_cho

Lucu, itu yang segera muncul di benak saya melihat kisruh di Indonesia. Awalnya hanya mau mengamati dan memberi saran dari belakang. Namun tidak tahan juga setelah melihat kebijakan demi kebijakan, kelakuan demi kelakuan gov, pendukung dan pengkritiknya.

=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=

Kritik untuk pihak pendukung gov
Ada yang menganggap kritik kepada gov berlebihan. Beberapa mengatakan tidak etis, bahkan beberapa orang sudah di cap sebagai penyebar kebencian dll. Ada juga yang mengatakan kritik itu karena yang memegang tampuk kekuasaan saat ini adalah kelompok tertentu. Sehingga yang lain merasa iri dan sirik untuk menjatuhkan gov saat ini. Agar lebih obyektif, mari kita kaji satu-satu.

Pada masa pemerintahan Sychev, hampir tiap hari di kritik. Lebih dari 1 kritik tiap hari berlangsung selama 1-2 minggu karena dia jarang terlihat di room publik seperti #erepindo-talk , mentornubi dan masalah dualisme. Padahal tiap hari dia masih ol, menanyakan kondisi eIndonesia. Kritiknya sangat keras dan bahasa yang digunakan pun sangat jauh berbeda dengan bulan ini. Sama halnya dengan Sapasaia dan Kamijo yang dikritik karena jarang menampakan batang hidungnya di room publik.

Atau ingatkah ketika jaman avant? Ketika kritik bukan hanya lewat artikel saja, namun juga lewat tindakan RW. RW itu menyebabkan kerja keras AnD selama berblan-bulan hilang, damage dan pengorbanan anggota aberi yang menjadi penunggu BF sia-sia. Asa agar Aussie menjadi pondasi demi kejayaan Indonesia ke depan hilang dengan alasan have fun.

Apakah gov bulan ini pernah mendapat artikel kritik yang memakai kata-kata, SAMPAH, TAEK, TOLOL atau kata2 kebun binatang dengan full caps lock plus huruf tebal? Kritik-kritik bulan ini termasuk kelas menengah. Konsentrasi kritik pun wajar, berfokus kepada kinerja Presiden yang sering hilang, seri telat keluar, koordinasi nyaris tidak ada. Tidak usah bersikap defensif dan mengkambing hitam si anu menyebar benci si anu menyebar fitnah dsb.

Tidak peduli darimana asalnya, semua Presiden pasti dikritik. Bahkan Blackmanta pun pernah mengalami kritik pasca kebijakan dia untuk mengirim TKI ke Rusia yang bertujuan untuk menyedot devisa. Kebijakan yang baik pun masih dikritik, bagaimana kinerja Presiden yang hilang beberapa hari? Koordinasi kurang? Lalu teman-teman semua bilang kalau kritik itu berlebihan?

Satu hal yang saya pelajari dari salah seorang panutan saya di erep, jangan biarkan kepentingan kelompok membutakan mata kita akan mana yang benar dan mana yang salah. Walaupun saya sadari saya pun masih banyak salah.

Respect is not given....its earned..

Don't be disrespectful of others and their property, hence the saying: Treat others the way you want to be treated. Even more, if you are not showing respect for yourself, by making good decisions and working at being a good person then how can you demand you receive that respect from someone else?


=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=

Selanjutnya bagaimana?
Sehubungan dengan proposal Impeachment, saya mempunyai pendapat yang berseberangan dengan kebanyakan orang. Saya menolak impeachment tersebut. Pertama Indonesia tidak mempunyai sejarah impeachment karena kinerja yang kurang memuaskan. Indonesia relatif sabar menghadapi Presidennya. Kedua, karena saya masih berharap gov akan memperbaiki kinerja nya di sisa jabatan.

Lagipula pada proposal impeachment pertama pihak Presiden sendiri mengatakan akan memperbaiki kinerjanya. Shit happens, kadangkala ada sesuatu yang terjadi diluar kekuasaan kita. Mungkin TB lupa kalau ini bulan ujian dan kesibukan RL menyita waktu. Tidak semua orang mau dan mampu menjadi CP. Ada beban mental tersendiri menjadi eRI-1. Bahkan kritikus paling kritis pun belum tentu menjadi CP yang baik.

Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.

Namun ini hanyalah pendapat pribadi. Segala keputusan ada di tangan cong. Saya harap cong dapat memilih dengan bijak. Tidak ada ex-CP luput dari kesalahan saat menjabat CP. Saya pun banyak salah.