cerbung "RAHASIA ANGSA HITAM" bagian 9

Day 1,731, 10:31 Published in Indonesia Indonesia by zbarata

[img][/img]

[img][/img]

BAGIAN 9

RAHASIA ANGSA HITAM
by Azil Sumabrata aka zbarata

==========================


MEREKA TAHU….

Setelah Marzuki keluar. Intan masih berkutat dengan angka – angka yang dibuat oleh Marzuki, memang selama ini dia selalu berkutat dengan angka – angka, tapi bukan yang seperti ini. Setelah pusing tidak menemukan jawaban dari coretan – coretan itu, Intan membawa coretan Marzuki itu ke meja kerjanya.

Tak lama kemudian Intan terlihat sibuk melakukan Browsing di Internet mencoba mencari tahu, bahkan dia sempat masuk ke situs NSA dan CIA serta FBI untuk mendapat ide bagaimana membongkar rahasia nomor tersebut. Tapi dia buntu, tidak menemukan ide maupun kunci untuk membantunya membuka tas hitam itu.

Bosan dengan kegiatannya, dia segera mengambil sarapannya dan mulai memakan sarapannya. Diatas meja makan dia melihat nasi goreng special yang belum tersentuh setelah itu, matanya kemudian melihat ke pintu

“ke mana nih Marzuki? Sial, aku lupa minta nomor teleponnya lagi…” sungutnya.

Selesai sarapan, Intan menghubungi kantornya. Memang sebagai partner dan perwakilan kantor pusat di State, dia tidak wajib hadir di kantor. Cukup dia berkoordinasi dengan Partner Lokalnya saja. Memang Intan orang Indonesia tapi dia sudah berkewarnegaraan Amerika Serikat. Jadi keberadaan dia di Indonesia sangat dihormati dan dihargai oleh partner – partner lokalnya.

Selesai urusan dengan kantornya, kembali Intan bingung mau berbuat apa lagi. Akhirnya Intan merasa otaknya sudah lelah dan dia memutuskan untuk berendam di Bath Tub sambil mencoba menenangkan pikirannya dengan harapan akan mendapat ide untuk dapat memecahkan kode tersebut.

Relaksasi Intan tidak bertahan lama. Belum 20 menit dia berendam, tiba – tiba HP nya bergetar menandakan ada berita masuk. Teringat berita terakhir yang masuk, segera Intan menyambar Bath Robe nya dan segera melihat isi berita yang masuk:



Segera ke kantor
Ada hal penting.
Rapat darurat Partner


Melihat berita itu segera Intan berbenah, segera dia menyambar kunci New Camry nya dan berjalan cepat menuju Basement. Didepan Lift dia teringat sesuatu:
“oh ya kartu akses ku kan sama Marzuki…”
Intan segera kembali ke untuk mengambil kartu akses cadangan. Setelah dia mengambil kartu akses cadangan nya dilaci samping tempat tidur, dia melihat tas hitam di atas meja kerjanya.

“aku harus menyimpannya ditempat aman…” pikir Intan.

=======

Setengah berlari aku meninggalkan kantor pusat menuju tempat dimana aku memarkirkan taxi ku. Segera aku masuk dan menyalakan mesin, pelan – pelan aku meninggalkan tempat parkir. Rupanya banyak kendaraan yang sedang berusaha keluar dari lapangan parkir itu. Akhirnya keluar juga aku dari antrean panjang kendaraan yang berebut ingin keluar dari halaman gedung tersebut. Sekilas aku melihat Meni sedang menunggu kendaraan umum di halte bis. Aku segera meminggirkan taxi ku dan keluar memanggil Meni. Mendengar teriakan dan melihat lambaian tangan ku, Meni bergegas mendatangi ku
“ada apa Tung?” tanyanya khawatir.
Terlihat raut mukanya menunjukkan kecemasan yang aku yakin akibat kejadian di dalam tadi.

“ada jengkol, ada cabe, ada Pitung”
jawabku berkelakar mencoba mencairkan suasana hati Meni yang terlihat masih tegang.

“Ah kamu Tung… becanda aja…”
jawabnya sambil tersenyum sambil mencubit pinggang ku. Terlihat dia mulai santai.

sebetulnya Meni manis juga, sayang dia sudah bertunangan dengan seorang pegawai kelurahan di kampungnya di Sukabumi. kok jadi melantur sih… aku mencoba menyadarkan diri.

“nggak, mau kemana…?”
tanyaku selanjutnya sambil mengusap pinggang ku, gila cubitannya serius, sakit banget… aku membatin dalam hati.
“ya balik ke Pool lah, memang kenapa?” tanyanya

“aku antar ya… tapi aku nelpon dulu sebentar” kataku
“ok, terima kasih ya”
dia langsung menuju ke taxiku, masuk dan duduk di jok depan samping pengendara.

Sebelum aku masuk ke taxi, aku mencoba menghubungi Intan, untuk memberitahukan bahwa aku akan terlambat kembali. Cukup lama nada panggil berdering sampai akhirnya

“Hallo, Intan Speaking…” terdengar suara halus di seberang

“Mbak, ini Marzuki, saya rasanya telat ke sana, saya harus kembali ke Pool dulu, ada urusan taxi…” kata ku.

“Alright, It’s OK, saya juga harus ke kantor dulu, by the way ini nomor kamu?”

“iya mbak…” jawabku.

“OK, see you at home…” klik terdengar saluran diputus

“at Home?” aku tertawa dalam hati, pasti dia lagi sibuk nyetir makanya jawab sekenanya.

boleh juga sih tinggal di apartemen mewah, bareng gadis secantik Intan… pikir ku, tapi segera aku menggelengkan kepala ku menghilangkan Pikiran gila ku tersebut.

“kenapa Tung… Pusing? Kebetulan Meni bawa minyak angin nih…”
tanyanya melihat ku menggeleng - gelengkan kepala

“oh, nggak cuman kuping pengeng abis nelepon” kataku berdalih.
Segera aku masuk ke taxi dan bergerak menuju pool.

Sepanjang perjalanan dari kantor pusat menuju pool, Meni mendominasi bicara. Dia bercerita bagaimana paniknya dia ketika pak Frans memberitahu bahwa dia dipanggil ke kantor pusat, bagaimana dia merasa jengah dan kikuk harus berduaan dengan pak Frans di mobil pak Frans ketika menuju kantor pusat, sampai rencana dia dengan Zaenal tunangannya. Aku menjadi pendengar yang baik dengan sekali - kali menanggapi ceritanya tersebut.

…………..

Sesampainya Intan di Gedung Mewah di bilangan SCBD Sudirman, dia segera memarkir kendaraan di Reservation Parking Area dan segera menuju lobby. Karena terburu – burunya sampai dia tidak melihat Satpam gedung yang memberikan salam kepadanya. Pikiran Intan saat itu hanya ke kantor dia langsung menuju lift VIP.

Setelah dia sampai di lantai 15, Intan segera menuju ke resepsionis, dua orang gadis muda yang duduk di balik meja resesionis segera berdiri untuk menyambut Intan
“Good Afternoon Miss” hormat mereka secara bersamaan.
“Good Afternoon, meeting di ruang berapa?”.
Tanya Intan sambil membenahi bajunya. Ke dua gadis itu saling berpandangan diantara mereka. Raut wajah mereka menampakkan kebingungan

“ehm… nggak ada informasi rapat Miss…” salah satunya menjawab.

“ya sudah… Inge ada kan…” Intan melanjutkan pertanyaannya.

Inge adalah sekretaris Pribadi Intan.
“Tadi Mbak Inge diajak Pak Hendrawan menemui client di Menteng, Miss sudah 30 menit yang lalu berangkatnya”
Intan baru ingat bahwa dia tadi memang menugaskan Inge untuk membantu pak Hendrawan salah satu partner local karena Intan sudah izin untuk tidak hadir di kantor hari ini.

“berarti pak Hendrawan juga keluar?” Tanya Intan
“iya bu…” jawab mereka hampir bersamaan.
“kalau Pak Anton dan Bu Siska ada didalam?”
Tanya Intan semakin penasaran. Siapa yang mengirim SMS ada Rapat Darurat Partner
“Pak Anton dari pagi tidak hadir bu, katanya ada lamaran keponakannya, terus bu Siska kan memang lagi ambil cuti bu, baru 2 hari lagi katanya beliau bisa kekantor.” jelas salah satu gadis itu.

“ya sudah, saya ke dalam dulu, kalau ada apa – apa, saya ada di ruangan”

Perintah Intan kepada kedua gadis itu. Sambil melangkah ke dalam, Otaknya terus berputar siapa yang mengirim SMS tersebut. Didalam ruangannya Intan langsung duduk di sofa depan meja kantornya, dia segera mengeluarkan IPhone dan mengecek nomor si pengirim SMS tersebut. Waktu di apartemen dia tidak lagi mencek siapa pengirimnya. Nomor tersebut tidak ada dalam daftar nomor HP para Partner. Intan semakin bingung siapa yang iseng mengirim SMS tersebut.

Tidak lama kemudian pintu ruangan nya diketuk,
“masuk”
kata Intan singkat.
Dari balik pintu muncul salah satu resepsionis sambil membawa kotak panjang tertutup,
“ya Santi ada apa?”
Tanya Intan dengan tetap duduk di sofa. Hanya matanya saja yang memandang Santi yang berdiri di dekat pintu.
“ini bu ada paket untuk ibu, tadi ada orang yang mengantar untuk Ibu, katanya sih isinya bunga bu”
Jawab Santi sambil tersenyum menggoda.
“ya sudah, taruh saja dimeja” jawab Intan ketus kesal dengan senyum menggodanya Santi.

Segera senyum Santi hilang dan segera meletakkannya di meja tamu didepan Intan.
“saya kembali ke depan bu” santi meminta izin.
Intan menjawab hanya dengan anggukan sambil matanya memandang kotak didepannya.

Segera setelah pintu tertutup, Intan tersenyum sendiri
“siapa ya yang mengirim bunga ke saya, romantic sekali” Intan membatin.
Perlahan – lahan dia buka kotak itu dan … Intan menjerit setelah dia melihat isi dari kotak itu:
Isi kotak itu memang bunga, bahkan bunga mawar merah tapi yang membuat dia kaget adalah bunga tersebut telah kering dan ditangkai bawahnya terdapat bangkai tikus yang telah kering sehingga sudah tidak lagi berbau. Ditutup kotak itu ada sebuah catatan kecil yang diisolasi yang bertuliskan:

Serahkan tas dan widagdo
Kami tahu anda
Jika tidak, ingat kasus Jalal

Langsung saat itu juga Intan merasa takut. Ingin rasanya Intan keluar dan bertanya pada Santi siapa yang mengantar paket tersebut, tapi dia tahu hal itu akan membuat semuanya menjadi panic dan akhirnya membuat semua orang tahu apa yang sedang dirahasiakanya.
“Tidak.. tidak saya tidak boleh melaporkan hal ini ke resepsionis dan security. Nanti masalahnya malah menjadi panjang… saya harus kuat…” Intan bergumam pelan.

Intan langsung bangkit membuang paket terkutuk itu ke tempat sampah dan mengunci ruangannya dari dalam. Semua krey jendela yang menghadap kedalam ruangan dia tutup. Kemudian dia kembali ke sofa dan duduk meringkuk menggigil ketakutan. Dia sudah kehabisan akal. Tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya dan kepada siapa dia mengadu dan berlindung.

Tiba – tiba dia teringat Marzuki. Segera dia telepon Marzuki dengan harapan Marzuki dapat segera datang menjemputnya. Entah kenapa begitu dia teringat Marzuki, perasaan takutnya berkurang, Intan merasa aman jika Marzuki berada didekatnya.


BERSAMBUNG KE BAG 10

==========================================================================

PEDULI AMAT DENGAN POLITIK
TANPA MELIHAT PERBEDAAN
HANYA SATU TUJUAN...
...............................
BERJUANG BERSAMA
MENUJU KEJAYAAN NUSANTARA...!!!

zbarata
http://www.erepublik.com/en/citizen/profile/6226402


SELAMAT BERJUANG PARA SATRIA eINDONESIA
KEJAYAAN ADALAH HAK KITA

Takut nggak sempet karena sering nggak OL saat ini:
Untuk semua rekan - rekan Citizen eIndonesia maupun eWorld
Baik di Independent, di TNeI Div Capung
Para rekan dan sahabat
baik yang sudah kenal, akan kenal maupun belum kenal

SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITRI 1433
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
BAIK YANG DISENGAJA MAUPUN TIDAK
BAIK YANG SUDAH DI LAKUKAN MAUPUN YANG DIRENCANAKAN

===================================


note:

Selamat kepada tante Minerva19 yang telah terpilih sebagai PP
semoga dapat membawa INDEPENDENT menjadi lebih maju lagi
dan KEJAYAAN eINDONESIA[/b]