Secangkir Teh Poci, Untuk Hangatnya Kebersamaan

Day 1,678, 07:31 Published in Indonesia Indonesia by Revip
HAIL FRONTAL
Kami Frontal,
Namun Kami Tidak Brutal


Alkisah dahulu kala, bertemulah 4 orang pemuda di sebuah gubuk nan kumuh.



Para pemuda tersebut duduk bersama di lantai beralaskan terpal, mengobrol nglor-ngidul seraya bersenda gurau.
Ditemani teh poci panas hasil patungan, keempat pemuda tersebut sampai pada pembahasan mengenai kondisi perpolitikan di tanah air.
Obrolan yang semula santai berubah menjadi serius, hingga tibalah mereka bersepakat membentuk sebuah wadah perjuangan untuk memperjuangkan hak-hak kaum nubi yang tertindas.

Wadah perjuangan itu mereka beri nama FRONTAL, FRONT PANCASILA


Anies Baswedan, Ojie, Don Yuyu, dan Kuple.
Itulah nama keempat pemuda tersebut.
4 orang pemuda jelata yang biasa-biasa saja, yang namun pada akhirnya memberi sebuah warna baru bagi dunia perpolitikan eIndonesia.

Namun,
Benar jua pepatah berkata:
"Semakin tinggi pohon, semakin besar pula angin menggoncangnya"
Frontal dalam waktu relatif singkat harus mengakhiri bulan madunya.
Aksi tak terpuji dari oknum lawan politik yang tak suka melihat sebuah pergerakan baru bersiasat untuk menghancurkan mereka dari dalam.
Tepat pada day 823 Erepublik Time, terjadilah peristiwa nista sekaligus naas itu.
Frontal yang berisikan anak-anak muda idealis yang memegang penuh prinsip bela nusa bela bangsa terhantam oleh aksi Political Take Over (PTO) yang dilakukan oleh jacquimo.
Melalui media massa miliknya, Anies Baswedan yang sudah mencium akan dilakukan aksi take over ini mengeluarkan Pernyataan Darurat Kepartaian pada Day 818.



Pasca aksi PTO tersebut, Ketua Frontal De Facto, Ruslikhwan, melalui Divisi Propaganda Frontal saat itu, Kuple, melakukan langkah cepat dengan mengeluarkan Himbauan Hijrah 21 Februari.
Dimana peristiwa itu jualah yang menjadikan persahabatan antara Frontal dengan Golkus semakin terjalin erat.

Perlahan namun pasti,
Cobaan berat akhirnya berhasil mereka lalui.
Frontal yang sempat kehilangan "rumah" akhirnya kembali memiliki rumahnya sendiri.
Perjuangan yang mereka bawa tak lah putus hanya karena aksi biadab Political Take Over.
Frontal banyak menelurkan kader-kader muda berbakat,
Frontal tetap dalam garis perjuangannya untuk memajukan eIndonesia dengan sikap idealis murni.
Frontal memperlihatkan sikapnya yang frontal, namun dibalut dengan keeleganan yang mengenyampingkan sikap brutal.

FRONTAL berawal dari keberbagian sepoci teh hangat,



Membawa kehangatan sekaligus kesederhanaan bagi para peminumnya
Sesuai dengan filosofi poci,
Awal kaw minum, semua terasa hambar. Namun semakin kau teguk dalam, semakin manis rasaku kaw rasakan.
Mereka hidup dalam kesederhanaan, lingkungan kekeluargaan, menghangatkan siapa saja yang berteduh di Gedung Pancasila.
Mereka menjadi kakak, orang tua, guru, sekaligus sahabat bagi seluruh orang yang masuk kedalam Gedung Pancasila..

Akupun merasakan kehangatan itu,
Secangkir teh poci yang disuguhkan kala aku berteduh karena tak punya rumah oleh Demon War kala itu, memberikan aku rasa nyaman yang abadi hingga kini.

Kini tibalah giliranku,
Secangkir teh poci hangat akan kubagikan untuk kalian yang meneduh di Gedung Pancasila, #Frontal.

Tak peduli siapa pun kalian, apapun basic politik kalian
Kusiapkan teh poci ini untuk kita berbagi kebersamaan sekaligus memulai sebuah tali persaudaraan.

FRONTAL DINANTI,
FRONTAL TAKAN PERNAH MATI
HAIL FRONTAL!




Salam Hangat Untuk Saudara-Saudaraku,