[ABeRI Series Part-1] Tentara Butuh Panglima, Bukan Menteri !!
El _Comandante
Soran Kenthir hadir kembali dengan headline sekitar pemikiran dan ide redaksi mengenai pembenahan dan perbaikan di tubuh ABeRI kita tercinta. Artikel ini terinspirasi dan sekaligus dimaksudkan sebagai pelengkap dari artikel yang terbitan Soeharto Jr yang dapat anda baca selengkapnya disini. Sebelumnya saya sampaikan bahwa artikel ini akan dibagi dalam 2 bagian agar lebih mudah dibaca dan dicerna. Dua seri artikel tersebut akan saya publish sekaligus pada hari yang sama. Saya sadar bahwa hal ini akan mengurangi slot berita yang lain. Namun dengan pertimbangan agar tidak terjadi miss interpretation, dengan sangat terpaksa saya lakukan hal tersebut. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.
MENHAN BUKAN PANGLIMA ABeRI
Tugas Menteri Pertahanan pada dasarnya adalah menjalankan tugas pemerintahan yang terkait dengan fungsi strategis politis pertahanan dan keamanan eIndonesia. Dengan demikian jelas terlihat bahwa tugas Menhan adalah menerjemahkan kebijakan politik Dalam Negeri dan Luar Negeri dalam hal pertahanan dan keamanan.
Ranah politik sangat kental di sini. Jabatan Menhan adalah JABATAN POLITIK. Dia yang mengatur bagaimana kerjasama militer antara eIndonesia dengan negara-negara sahabat dalam PEACE. Dia pula yang menetapkan kemana tujuan perang eIndonesia selanjutnya. Dia yang harus membuat persiapan-persiapan menyeluruh (dari segi politis) agar tujuan serangan ini tercapai. Misalnya, membuat perjanjian (MPP) dengan negara lain agar membantu strategi perang kita (seperti kasus eHungaria yang mengganggu persiapan eRomania sebelum serangan besar-besaran kita ke WSR di leg pertama dahulu).
Menhan pula yang membuat analisa kapan kita harus offensif dan kapan harus defensif. Apakah sekarang waktu yang tepat untuk offensif atau tidak. Mana region yang boleh kita lepas sebagai bagian dari strategi, mana yang harus dijaga. Apakah kita harus melibatkan aliansi atau bisa sendiri. Siapa yang akan kita ajak dalam aliansi, siapa yang tidak. Dan permasalahan-permasalahan lain yang sifatnya berada dalam ranah strategis politis.
Dan posisi Menteri Pertahanan, karena fungsi dan tugas jabatannya sepertinya banyak sekali irisannya dengan Menteri Luar Negeri, maka dua posisi tersebut mungkin akan lebih efektif dan efisien jika digabungkan menjadi Menteri Pertahanan/Luar Negeri. Dan bagaimana dengan komando di tubuh ABeRI? Serahkan pada Panglima ABeRI.
PANGLIMA ABeRI : THE SUPREME COMANDER OF THE E-INDONESIA NATIONAL DEFENCE
Tugas Panglima ABeRI pada dasarnya adalah MEMIMPIN DAN MENJALANKAN ORGANISASI ANGKATAN PERANG. Dia yang bertanggungjawab terhadap seluruh proses organisasi di dalam tubuh ABeRI. Dia juga bertugas sebagai PEMIMPIN TERTINGGI DALAM SETIAP OPERASI DAN PENUGASAN ABeRI. Dengan demikian jelas terlihat bahwa tugas Panglima ABeRI adalah menerjemahkan kebijakan STRATEGIS TAKTIS dalam ranah pertahanan dan keamanan sebagai tindak lanjut kebijakan STRATEGIS POLITIS yang sudah diputuskan Menhan.
Ranah profesional kemiliteran sangat kental di sini. Jabatan Panglima ABeRI adalah JABATAN KARIER KEMILITERAN. Panglima ABeRI yang membuat analisa dan memutuskan apa strategi militer yang akan diterapkan dalam sebuah operasi. Dia menunjuk siapa yang bertugas sebagai Komandan Logistik / Medis, siapa Jenderal Lapangan, siapa Komandan Artileri Berat, siapa Komandan Infanteri Menengah, siapa Komandan Infanteri Ringan, dan seterusnya. Dengan demikian, Panglima ABeRI adalah pucuk pimpinan tertinggi dalam sebuah operasi militer.
Panglima ABeRI juga PEMIMPIN TERTINGGI DALAM STRUKTUR ORGANISASI ABeRI. Dia bertanggungjawab menjalankan roda organisasi sehari-hari ABeRI. Dari proses regenerasi, path karier, sampai menentukan jalur komando dan jalur komunikasi. Elemen-elemen pembentuk ABeRI adalah Divisi yang terdiri atas Batalyon-batalyon. Kemudian Batalyon terdiri atas Kompi-kompi. Dalam kasus kita di eIndonesia, saat ini mungkin sampai di level Kompi sudah mencukupi. Namun ketika jumlah anggota ABeRI semakin banyak, tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan lagi sampai level Peleton atau Regu.
Dari paparan di atas, karena sifat tugas Panglima ABeRI bukanlah jabatan politis, maka sebaiknya jabatan Panglima ABeRI diemban untuk masa jabatan yang panjang (tidak tergantung kepada pergantian Presiden dan kabinetnya yang sifatnya bulanan). Saya usulkan jabatan Panglima ABeRI ini diperlakukan sama seperti jabatan Gubernur di National Bank of eIndonesia (NBI).
Dalam satu kalimat yang stright to the point dapat dikatakan bahwa : Tentara Butuh Panglima, Bukan Menteri.
Dari uraian di atas, saya melihat bahwa bentuk organisasi ABeRI sekarang belum tepat. Pengelompokan Divisi berdasarkan STR saya rasa masih kurang tepat. Ada baiknya Divisi terdiri atas prajurit-prajurit dengan sebaran rank dan STR yang merata. Jadi dalam satu Divisi, akan terdapat beberapa FM, sejumlah Jenderal, sekian Kolonel, sekian banyak Kapten, Letnan, Sersan dan seterusnya.
Di dalam Divisi ini akan terdiri atas beberapa Batalyon. Untuk saat ini, mungkin di Batalyon inilah baru kita bisa menerapkan pengelompokan berdasarkan STR. Sebagai contoh saya ambil Divisi Capung. Divisi Capung dipimpin seorang FM. Divisi Capung ini terdiri atas 1 Batalyon Tank yang dipimpin oleh seorang FM atau Jenderal Senior dengan anggota prajurit STR 11 ke atas. Kemudian misalnya 2 Batalyon Panser yang masing-masing dipimpin seorang Jenderal atau Kolonel Senior dengan anggota prajurit STR 9-11. Di samping itu ada pula misalnya 3 Batalyon Para-Infanteri yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kolonel atau Kapten Senior dengan anggota prajurit STR 7-9. Dan misalnya ada 4 Batalyon Infanteri yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kapten atau Letnan Senior dengan anggota prajurit STR 5-7. Kemudian ditambahkan pula 2 Detasemen fungsional, yaitu Detasemen Logistik dan Detasemen Paramedik (KOMA) yang kepemimpinan dan keanggotaannya tidak harus berdasarkan STR atau rank.
3 DIVISI TEMPUR, 1 DIVISI TARUNA
Usulan saya untuk uraian di atas adalah :
1. Dibentuk 3 Divisi Tempur di eIndonesia. Untuk saat ini Divisi Elite, Divisi Dalang, dan Divisi Capung bisa dijadikan sebagai cikal bakal.
2. Kocok ulang keanggotaan di divisi-divisi tersebut. Masing-masing divisi harus memiliki sejumlah FM, Jenderal, Kolonel, dan seterusnya.
3. STR terendah untuk masuk ke dalam divisi tempur adalah 5. Ini dimaksudkan agar setiap divisi memiliki standar minimal kekuatan. Di samping itu juga memastikan bahwa divisi benar-benar diisi oleh prajurit-prajurit yang sudah siap ditugaskan.
4. Dibentuk 1 Divisi Taruna yang difungsikan sebagai pencetak prajurit-prajurit siap pakai. Ini menjadi semacam MATRIKULATOR atau TPB (Tingkat Pertama Bersama). Divisi ini adalah divisi untuk para prajurit nubie. Perlu diperhatikan bahwa maksud nubie di sini bukan mengacu kepada nubie di eRepublik, namun nubie di kemiliteran. Karena pada kenyataannya, banyak terdapat player lama tapi belum pernah bergabung resmi dengan organisasi ABeRI. Sebagai cikal bakal, Divisi Baja bisa diberikan fungsi tersebut.
5. Divisi TPB ini dipimpin oleh seorang Jenderal. Terdiri atas beberapa Batalyon yang dipimpin oleh seorang Kolonel atau Kapten.
6. Fokus dari divisi ini adalah mencetak prajurit-prajurit yang siap bertugas di 3 Divisi besar di atasnya. Parameter siap di sini adalah, mengerti bagaimana teknik berperang yang efektif dan efisien serta mengerti bagaimana berperang dengan menggunakan dan memaksimalkan jalur komando.
Pada seri kedua artikel, lebih lanjut akan dibahas mengenai bentuk organisasi tempur ABeRI, rantai serta jalur logistik. Penulis merasa masih banyak hal-hal yang perlu ditambahkan dalam artikel dan pembahasan ini. Untuk itu, masukan dari Anda sangat diharapkan. Baik dalam bentuk komentar-komentar maupun dalam bentuk Counter Artikel.
Regard,
eL_Comandante
Comments
boom...PERTAMAX!
Pertamax dulu aja kali ya😃
wew.. gini to rasanya gagal pertamax wkwkwkw
klimax ada gak ya ?
yachhh...klimaxxx..ahh
@ Trully dadolek batublau lu ambe be pung klimaxxx 😞
vote, sub, n copas ke word
seneng nih banyak yg perhatian ke struktur aberi
ntar pas pembahasan, ikut ya
comment nya ada di artikel part 2 😃
comment'a ada di artikel ini
heheheh gw komen di sebelah aja ya DOnVito
akhirnya ada yang bisa kasi masukan2 😁
ayo2 smua juga kasi ide2 kalian agar aberi kita makin maju....
\(^.^)/
mantabs bro voted, udah gak bisa Subs lagi 😛
TPB ??? kayak ITB aje 😛
sadar juga loe fer,,
nambah lagi ide2 buat negara 😃
voted n subs
ribet ya.. gw ngikut aja dah, asal diaksih ransum.
Menarik untuk dibahas..
Memang sepertinya perlu regenerasi/peremajaan di ABeRI,
bnyk talenta yg siap untuk ini..
salah satunya eL_Comandante yang siap jadi Menhan.. 😛
kk El_Comandante apa syaratnya bs lulus dari divisi taruna (baja).?
Apa Divisi Taruna blh ikut war ?
jadi males wamil kok gk bs ikut war..
hiks....
wiks,,,
v s ...
masukan yg bagus
voted...
V+C+C
"takut gak dikasih jatah beras kencur lagi di mako... 😁 "
hail for kapten El _Comandante
adek Mupay 🙂)
kalo mnrt parameter yg dipake ABeRI skrg (setau gw lo yaaa ;p) syarat lulus Taruna ya STR-nya 5. Taruna bukannya ga boleh ikut perang kok...malah kudu, wajib, harus..
cuma status-nya belum anggota divisi 🙂 yaa..semacam ky prajurit magang mungkin yah? 😃
target utamanya diikutkan perang adalah utk mempraktekkan ilmu perang (terutama pengoptimalan rantai komando) yang sdh dipelajari di Baja 🙂
Mantaabb..
Boleh usul nggak?
Selama ini sudah ada divisi-divisi yang membagi berdasar STR
Mungkin nggak ya? Apabila dibikin semacam pembagian lagi di dalam divisi berdasarkan waktu. Misal kita bagi dari 24 jam war menjadi 4 Sub Divisi. Sub Divisi Pagi (jam 6 - jam 12) Sub Divisi Siang (jam 12 - jam 1😎 Sub Divisi Malam (jam 18 - jam 24) Sub Divisi Subuh (jam 24 - jam 6).
Pembagian Sub Divisi disini dibagi berdasarkan kebiasan login dari masing2 anggota ABeRI. Jumlahnya nggak harus merata. Tapi dari masing2 sub divisi di kalkulasi Battle Damage nya masing2. Diharapkan hal ini untuk menghindari penumpukan war pada menit2 akhir yang amat sangat rawan LAG.
Divisi KOMA dan Logistik pun dibagi berdasarkan sub divisi, sehingga nggak harus terjaga seharian ketika war dalam pembagian logistik ato suntik. Divisi tambahan pun mungkin juga bisa ditambahkan. Satu Divisi jaga dan divisi kritis. Divisi jaga untuk mengamati perkembangan wall selama perang, apakah masih batas aman ato masuk batas rawan. Divisi Kritis aktip disaat-saat kritis, sekitar kurang lebih 1 jam sebelum war usai.
Setiap pergantian Shift Divisi dilakukan kalkulasi damage. 4 titik pergantian shift di jam 6 jam 12 jam 18 jam 24 dilakukan report dari sub divisi. Berapa anggota yang turun, berapa damage yang dibuat, berapa WB, berapa sisa weapon jatah sub divisi, kurang berapa, FM/general yang masih bisa turun lagi berapa orang dan masih bisa berapa kali fight, dsb , dsb , dsb. Dari report di titik pergantian shift bisa menjadi input untuk shift berikutnya.
Dengan adanya sub-sub divisi ini diharapkan kita bisa ngatur tempo war. Yang sepertinya merupakan kunci penting untuk meraih kemenangan.
Terima Kasih
PENTUNG!!!!!
Panglima ABeRI,syarat na boleh Captain nga?? \o/
(😁)V.O.T.E ™ El_Comandante for The Suprame Comander of The eIndonesia National Defence..!??
setuju sama yang diatas....
setuju!
setuju sama yang diatas....
setuju sama yang diatas....
STR minimal = 10 mestinya jangan 5 wkwkwkwk
SABRINACHKA for Lesser Sunda Islands
http://www.erepublik.com/en/a[..]/en/a[..]1/all
hmm makin bayak usul soal struktur aberi,,, moga2 yg terbaik yg akan dipilih
Voted aja dah
mantap bro...
setuju dengan minimal STR untuk divisi tempur. tapi kalo bisa dilakukan sistem rotasi antar anggota divisi, jadi gak selalu orang yang sama di divisi yang sama...
kalo bisa divisi ditambahkan lagi, jumlah personel per divisi berkisar 80 - 120 orang, dengan tiap divisi terbagi atas 4 batalion yang terdiri dari 20 - 30 orang. koordinasi lebih gampang. Setiap kelebihan personel di suatu divisi, maka dibentuk lagi satuan setingkat divisi, yaitu brigade, jika jumlah personelnya memadai untuk pembentukan divisi, maka dibentuk lagi divisi baru...
satu tambahan lagi, TARUNA jangan di bentuk sebagai divisi, tapi dibentuk divisi baru yaitu WANRA (PERLAWANAN RAKYAT), divisi ini adalah divisi dimana semua/siapa saja yang ingin ikut serta atau WN yang bukan ABeRI ingin ikut perang. mereka tidak mendapatkan pasokan senjata dan logistik. tetapi tetap mengikuti jalur komando yang diberikan.
Untuk pengkaderan anggota ABeRI, lebih baik diambil dari WANRA, kan gak pernah kita liat Taruna dikirim perang...
Satu lagi usul, ABeRI kalo bisa membuat satu Detasemen/Legiun Asing khusus yang menampung WNA yang ingin membela eIndonesia, mirip Legiun Asing-nya Perancis, Legiun Asing Spanyol atau Gurkha Inggris (dibentuk sebagai satuan terdepan yang terlatih baik). Jika bergabung, mereka mendapat jatah weapon q2/q3 untuk setiap pertempuran, diwajibkan bekerja di perusahaan2 BUMN sampai kontrak mereka berakhir. Syarat untuk bergabung, tinggal di seluruh wilayah eIndonesia, STR min 8.00 dengan pangkat min. Captain, mendapat rekomendasi dari warga asli eIndonesia, mampu menjaga wellness min 80.
wogh??? 😮 😮
manstabh jg masukannya bro Bukan Einstein.. betul juga noh, DIVISI WANRA. kok gw kmrn ga kepikiran yak? ;p
cuma emang kudu kenceng bgt koordinasinya di Wanra, soalnya sebaran keanggotaan kan jd luas bgt. dan ga semua player mau dikoordinasikan di bwh 1 komando. lain dg tentara yg punya "kontrak etika profesi"..
tp idenya menarik tuh, kalo bisa terwujud bkl jd unbeatable nih kita. kebayang seluruh penduduk bs dimobilisasi 😃
"TPB (Tingkat Pertama Bersama)"
koq istilahnya ITB bgt yah???
@ newtonXmendelev :
wogh?? 😮 😮
gitu yah?? weits, ya maaf kalo gitu, gw ga tau 🙂
superb contribution eL..
votado and subscribo..
yupz.. klo sekarang negara kita kayak rezim militer..
harusnya ABeRI berdiri sendiri en kalo pegang jabatan di ABeRI kaga bole masuk ke Politik..
Rakyat Harus Makmur dahulu.
hidup divisi ATM !